"Dari pemerintah itu 39 persen dan 35 persen dari UKT mahasiswa," kata Plt. Direktur Riset dan Teknologi Pengabdian Masyarakat Kemendikbudristek, Faisal Fathani dalam peluncuran Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom, yang dipantau secara daring, Jumat 20 Mei 2022.
Ia menerangkan jika dana R and D dari pihak swasta di Tanah Air masih 26 persen. Padahal kata dia kontribusi swasta yang lebih besar sangat diperlukan.
"Karena dengan banyaknya kontibusi swasta ini artinya kita terhubung, baik dengan komoditas paling besar untuk mengembangkan negara secara bersama-sama," terangnya.
Penggunaan dana swasta di Indonesia masih kalah jauh dengan negara lainnya di asia tenggara. Misalnya Thailand dan Singapura.
"Bayangkan dengan di Thailand 73 persen itu dari swasta, Singapura, Vietnam lebih dari 60 persen," ungkapnya.
Baca juga: KBRI London Luncurkan Doctrine-UK, Wadah Mahasiswa Doktoral Indonesia se-Inggris Raya
Oleh karena itu pihaknya menghadirkan program matching fund. Yang membuat dunia usaha dan industri (DUDI) mau berkolaborasi riset dengan perguruan tinggi Tanah Air.
"Matching fund memancing DUDI untuk kolaborasi sekaligus memberikan dana untuk pengembangan riset di perguruan tinggi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News