Hal itu diungkapkan Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Swiss German University (SGU) James Purnama, dalam acara inagurasi beasiswa program studi Master of Mechanical Engineering yang diselenggarakan SGU bersama Endress+Hauser Indonesia.
Program itu diperuntukkan bagi profesional terpilih dari industri. Kali ini beasiswa diberikan kepada dua kandidat yaitu Widiajaya dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Yuke Octaviani dari PT Kaliman.
Selain Wakil Rektor II Bidang Non Akademik SGU James Purnama, acara inagurasi yang diselenggarakan secara daring itu juga dihadiri Managing Director Endress+Hauser Indonesia Henry Chia.
Kerja sama antara SGU dan Endress+Hauser Indonesia ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara institusi pendidikan dan industri mampu mendorong peningkatan kompetensi profesional sekaligus memperkuat daya saing sektor teknik nasional.
"Kerja sama strategis ini bukan hanya tentang memberikan akses pendidikan, tetapi juga membangun jembatan antara dunia akademik dan industri. Kami percaya bahwa investasi pada pengembangan talenta profesional akan membawa dampak besar bagi transformasi industri nasional dan peningkatan daya saing global," ujar James Purnama.
SGU adalah universitas internasional pertama di Indonesia yang mengusung sistem pendidikan berbasis kolaborasi antara Indonesia, Jerman, Swiss, dan Austria.
Sejak berdiri pada tahun 2000, SGU telah dikenal sebagai pelopor pendidikan tinggi yang menekankan pada integrasi antara teori dan praktik industri, serta memiliki program double degree dengan universitas mitra di Eropa, Asia dan Amerika.
Melalui pendekatan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman, SGU terus mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar global, khususnya di bidang teknik, sains, dan bisnis.
Sementara itu, Endress+Hauser Indonesia merupakan bagian dari Endress+Hauser Group, perusahaan teknologi asal Swiss dan Jerman yang berfokus pada solusi pengukuran dan otomasi proses industri.
Sebagai pemimpin global di sektor ini, Endress+Hauser mendukung berbagai sektor seperti energi, makanan dan minuman, farmasi, serta pengolahan air dan kimia, dengan komitmen kuat terhadap inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Program beasiswa ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi jangka panjang dalam mencetak pemimpin-pemimpin teknis masa depan yang mampu menjawab tantangan teknologi dan industri global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
