Ilustrasi. Pexel
Ilustrasi. Pexel

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Wawancara, Ini Pengertian, Jenis hingga Prosesnya

Medcom • 13 Juni 2023 20:33
Jakarta: Wawancara merupakan sebuah metode yang kerap kali banyak digunakan dalam kegiatan akademis hingga dunia kerja, seperti dalam proses rekrutmen kerja, maupun penelitian.
Melalui wawancara, seseorang bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan.
 
Nah, yuk kita kenalan lebih jauh mengenai wawancara mulai dari pengertian, jenis, hingga tahap-tahapnya yang dilansir dari laman psikologi.fisip-unmul.ac.id:

Pengertian wawancara

Wawancara adalah sebuah proses tanya jawab atau percakapan dua orang atau lebih, yaitu antara narasumber atau interviewer (orang yang diwawancarai/memberi informasi) dan pewawancara dengan tujuan memperoleh pendapat, keterangan, dan data.
 
Wawancara atau interview merupakan salah satu wujud dari komunikasi interpersonal, dimana merupakan suatu bentuk komunikasi yang langsung tanpa perantara media antar individu, dalam hal ini peran sebagai pembicara dan pendengar dilakukan secara bergantian, serta seringkali peran itu menyatu.

Ciri wawancara

Wawancara berbeda dengan percakapan biasa. Wawancara merupakan salah satu cara untuk melakukan asesmen yang mempunyai beberapa ciri, yaitu:
  1. Mempunyai tujuan dan maksud yang jelas
  2. Pewawancara bertanggung jawab untuk mengarahkan interaksi dan memilih isi pembicaraan
  3. Tidak ada pertanyaan yang bersifat timbal balik antara pewawancara dan klien
  4. Perilaku pewawancara direncanakan dan diatur
  5. Biasanya pewawancara diharuskan menerima permintaan klien untuk suatu kegiatan wawancara walaupun dalam beberapa situasi (sekolah, rumah, kantor)
  6. Pewawancara disyaratkan untuk memberikan atensi yang berkesinambungan selama terjadi interaksi
  7. Wawancara secara formal direncanakan dalam suatu pertemuan
  8. Kenyataan dan perasaan yang tidak menyenangkan tidak perlu dihindari

Bentuk-bentuk wawancara

  1. Information giving: bertujuan untuk menyampaikan informasi, misalnya: orientasi, seperti pemberian instruksi pekerjaan
  2. Information gathering: bertujuan untuk mendapatkan/mengumpulkan informasi, misalnya: survey & polling; exit interview(biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan yang mempunyai pegawai yang mengundurkan diri dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada); interview riset (misalnya: investigasi pada perusahaan asuransi); berhubungan dengan medis (misalnya: psikolog dan psikiater); jurnalistik
  3. Seleksi, meliputi screening (seleksi awal), determinasi (penentuan, misalnya menentukan gaji atau penempatan karyawan)
  4. Wawancara untuk masalah perilaku pada interviewer nya, antara lain evaluasi, review (kilas balik pekerjaan), penilaian, correction, reprimand (teguran), pendisiplinan, pemisahan, firing (PHK). Wawancara jenis ini merupakan wawancara yang paling sulit karena sangat membutuhkan data-data yang akurat
  5. Problem-problem yang ada pada interviewer, seperti menerima komplain, grievances (keluhan), menerima saran, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya khusus
  6. Problem solving (non-direct), adanya sharing problem secara timbal balik, dan pemberian saran
  7. Persuasi (direct), pada saat penjualan jasa & produk, quasi-commercial selling, penerimaan anggota member.

Model pendekatan dalam wawancara

  1. Direct interview: wawancara dengan cara langsung. Model pendekatan dalam wawancara ini memiliki kelebihan, seperti mudah dipelajari, memerlukan waktu yang lebih sedikit, menyediakan data yang bisa digunakan.
  2. Non-direct interview: wawancara tidak langsung. Model pendekatan dalam wawancara ini memiliki kelebihan, seperti pewawancara lebih fleksibel dalam mengajukan pertanyaan, memberi kemungkinan kepada interviewer untuk mengekspresikan dirinya lebih luas

Jenis-jenis wawancara

1. Menurut prosedur

  1. Wawancara terpimpin: wawancara ini disebut juga dengan interview guide, controlled interview atau structure interview, yaitu wawancara yang menggunakan panduan pokok-pokok masalah yang diteliti. Ciri pokok wawancara terpimpin adalah bahwa pewawancara terikat oleh suatu fungsi dengan maksud penelitian yang telah dipersiapkan, serta ada pedoman yang memimpin jalannya tanya jawab. Dengan adanya pedoman atau panduan pokok-pokok masalah yang akan diselidiki memudahkan dan melancarkan jalannya wawancara.
  2. Wawancara tidak terpimpin: proses wawancara dimana interviewer tidak sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok-pokok persoalan dari fokus penelitian dan interviewee (orang yang diwawancarai). Dalam banyak hal, wawancara bebas akan lebih mendekati pembicaraan bebas atau free talk, sehingga menemukan kualitas wawancara.
  3. Wawancara bebas terpimpin: wawancara jenis ini merupakan kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin, pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia menyimpang.

2. Menurut sasaran penjawab

1. Wawancara perseorangan: jenis wawancara ini terjadi apabila proses tanya jawab tatap muka itu berlangsung secara langsung antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Dengan menggunakan metode ini, data yang didapatkan akan lebih intensif.
2. Wawancara kelompok: jenis wawancara ini terjadi apabila proses interview berlangsung sekaligus dua orang pewawancara atau lebih menghadapi dua orang atau lebih yang diwawancarai.

3. Research interview: jenis wawancara ini dirancang untuk mendapatkan data riset, bentuk dari wawancara ini terstruktur dan terfokus, yang ditentukan berdasarkan tujuan riset daripada kebutuhan individu. Pada penelitian ini, semua individu diberikan pertanyaan yang sama, sebagai bahan pertimbangan.
4. Diagnostic interview: jenis wawancara ini lebih relevan di dunia medis, biasanya digunakan pada pasien atau klien psikiatri, yang berfokus pada simptom-simptom pada klien, untuk mendeskripsikan berbagai macam kemungkinan seperti tipe, tingkat keparahan, durasi, waktu, sejarah masa lalu.
 
5. Clinical interview
  1. Consultation interview, jenis wawancara ini bersifat konsultasi, biasanya dilakukan di perusahaan atau sekolah
  2. Screening interview, berkaitan dengan pengambilan keputusan terhadap sejumlah orang dalam waktu singkat
  3. Pre-testing interview, untuk membina rapport dengan klien sebelum tes berlangsung, informasi yang diberikan berupa tujuan tes, aktifitas yang akan dilakukan dalam tes, manfaat yang akan diperoleh. Dalam tes ini, klien harus dijamin kerahasiaannya baik identitas atau hasil tes
6. Intake interview: jenis wawancara ini dirancang untuk mengenalkan klien dengan kondisi klinis; menilai apakah proses tersebut memenuhi kebutuhan klien atau tidak. Wawancara ini berfokus pada keinginan-keinginan klien, motivasi untuk mengikuti treatment, harapan terhadap klinik dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses klinis berlangsung. Wawancara ini biasanya dilakukan oleh pekerja sosial.

Proses wawancara

Dalam proses wawancara akan terjadi overlap. (Tumpang tindih) antara kedua belah pihak, tapi pada satu titik tertentu ada atau akan kembali pada peran dan tidak jarang ada pergantian peran. Ada kemungkinan dalam proses wawancara, salah satu pihak tidak beradaptasi penuh. Biasanya dari pihak interviewee, oleh karena itu diperlukan adanya motivasi dari interviewer agar interviewee tertarik dalam kegiatan interview, yaitu:
 
1. Kita harus paham bahwa umumnya orang-orang akan mau terlibat jika dia telah diberi informasi lebih dulu mengenai apa yang diharapkan dan apa yang ingin dicapai (maksud & tujuannya).
2. Orang bersedia aktif dalam interview jika orang tersebut tertarik pada subjek materinya (penampilan pewawancara).
 
3. Orang mungkin akan termotivasi jika diberi reward (penghargaan) baik yang nyata
maupun yang tidak nyata
4. Orang-orang mungkin akan termotivasi dalam wawancara jika diperlukan sebagai pribadi yang penting
 
5. Interchanging Behavior/Pertukaran Perilaku
  1. Pesan-pesan verbal: Pada pesan-pesan verbal, arti suatu kata tidak terletak pada “katanya”, tetapi pada orang yang menerimanya. Agar dapat menerima arti dengan baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu kaitan antara bahasa dalam suatu interview, harus disadari bahwa tidak semua orang menggunakan kata-kata yang sama dan cara yang sama
  2. Pesan-pesan non-verbal memperkuat dan memverifikasikan pesan-pesan verbal. Sebuah penelitian menyatakan ketika suara, kontak mata, dan lain-lain, bisa mengkomunikasikan sikap, perasaan yang tampaknya tidak sama dengan verbal. Maka dari itu, kita harus bisa menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh pihak lain, koordinasi verbal dan non verbal
6. FeedBack, berikan feedback dalam bentuk yang bisa dimengerti oleh iter dan itee. Ketika menerima feedback dengarkan dengan hati-hati pesan-pesan feedback dan mengertilah sebelum berusaha untuk membela diri.
7. Listening, mendengarkan adalah sesuatu yang vital dalam proses wawancara. Maka ada tiga pendekatan dalam wawancara yaitu:
  1. Critical listening: merupakan metode positif dalam mendengarkan. Fokus hanya pada apa yang ingin didengarkan
  2. Active listening: metode yang bisa menyediakan pemahaman bagi dirinya sendiri maupun dalam pemberian feed back
  3. Empatic listening: merupakan suatu cara untuk bisa lebih memahami lebih perasaan- perasaan yang kita terima
  4. Beberapa kesalahan yang sering ditemui dalam proses listening atau mendengarkan yaitu melihat suatu topik sebagai sesuatu yang tidak menarik, sehingga orang malas untuk mendengarkan dan ini bisa menjadi hal yang mengurangi kualitas dalam wawancara, mendengarkan hanya pada apa yang mudah dimengerti.
8. cara mendengarkan secara lebih efektif untuk itee/iter, di antaranya:
  1. Mendengarkan pada isi-isi kritis atau yang utama dan ide-ide utama dalam wawancara
  2. Bacalah seluruh isyarat baik verbal maupun nonverbal
  3. Buatlah atau biarlah pihak lain tahu bahwa kita sedang mendengarkan. Perhatikan siapa yang sedang berbicara
  4. Siapkan secara fisik maupun mental untuk mendengarkan
  5. Bersabarlah
  6. Ajukan pertanyaan untuk meminta klarifikasi & penjelasan lebih lanjut mengenai isi, ide-ide dan perasaan-perasaannya
  7. Berempatilah dengan pihak lain
  8. Pusatkan perhatian anda pada pesan-pesan dan pihak lain (itee), bukan hal-hal di sekitar
  9. Jangan mengulang-ulang pertanyaan-pertanyaan atau jawaban-jawaban yang rendah kualitasnya
  10. Berhati-hatilah terhadap respon-respon yang mengevaluasi selama wawancara terutama respons-respons atau evaluasi negatif.
Nah, itulah penjelasan mengenai wawancara. Semoga bermanfaat! (Dewi Larasati)
 
Baca juga: Mahasiswa Wajib Tahu, Ini Pengertian Instrumen Penelitian, Jenis, dan Contohnya

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan