Koprodi Proteksi Tanaman, Syaifuddin Hasjim mengatakan, prodi Proteksi Pertanian mendalami ilmu tentang kesehatan tanaman. Menurut Syaifuddin, layaknya manusia, tanaman juga perlu diperhatikan kesehatannya.
“Prodi Proteksi Pertanian ini ibaratkan seperti prodi ilmu kedokteran, jika ilmu kedokteran merawat manusia maka pada Proteksi Pertanian ini mempelajari bagaimana cara merawat sebuah tanaman. Cakupan ilmu yang harus dipelajari ialah ilmu tanah, ilmu agronomi dan sosial ilmu pertanian,” kata Syaifuddin dilansir dari laman Unej, Kamis, 22 Februari 2024.
Syaifuddin juga memaparkan profil lulusan bagi para mahasiswanya, di antaranya menjadi konsultan di bidang perlindungan tanaman dan tenaga pendidik. “Yang pertama itu sebagai konsultan. Konsultan bidang perkebunan, perlindungan tanaman, serta tenaga pendidik,” sebutnya
Selain dokternya tanaman, Fakultas Pertanian juga memiliki prodi Penyuluhan Pertanian yang berdiri sejak 2017. Prodi ini baru menerima mahasiswa baru pada 2018.
Pada saat itu prodi tersebut masih mempunyai 33 mahasiswa dan seiring berjalannya waktu saat ini telah mencapai 240 mahasiswa. “Kami mendapatkan SK dari pemerintah pada tahun 2017 untuk membuka prodi baru. Tetapi kami baru bisa menerima mahasiswa baru pada tahun 2018, itupun mahasiswanya masih berjumlah 33 mahasiswa dan hanya satu kelas,” ungkap Koprodi Penyuluhan Pertanian, Lenny Widjayanti.
Ia juga menambahkan, terdapat beberapa pengalaman bagi para lulusan prodi Penyuluhan Pertanian di antaranya sebagai penyuluh, pengembang masyarakat, wirausaha, dan peneliti. “Banyak mahasiswa kami yang sudah bekerja di perusahaan swasta sebagai penyuluh, berwirausaha serta peneliti,” tambahnya.
Tidak kalah menarik dengan kedua prodi di atas, ada juga prodi Ilmu Pertanian Perkebunan berdiri pada tahun 2017. Prodi ini didukung oleh sejumlah dosen ahli dari gelar magister sampai doktor.
Prodi ini merupakan pembeda dengan prodi yang lain, karena ilmu penekanannya berada pada bidang perkebunan. “Prodi ini merupakan pembeda dari beberapa prodi lain, sebab ilmu-ilmu yang dipelajarinya merupakan ilmu yang mendalami dan menekankan para mahasiswanya untuk belajar ilmu di bidang perkebunan,” ujar Setiyono.
Setiyono pun mengaku, banyak mahasiswanya yang setelah lulus cepat mendapatkan pekerjaan. “Kami mendapatkan beberapa laporan dari mahasiswa kami, bahwasanya mereka sangat cepat mendapatkan kerja. Ada yang satu minggu setelah wisuda sudah dapat kerja, jadi hitungannya cepat," ungkapnya.
Berbagai profesi tersebut antara lain adalah asisten tanaman perkebunan, konsultan usaha perkebunan, peneliti usaha perkebunan, penyuluh, tenaga pengajar di sekolah formal dan pelaku usaha bidang perkebunan.
Ketiga prodi yang berada di bawah naungan Fakultas Pertanian ini memiliki fasilitas yang lengkap sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Seperti laboratorium, ruang kelas, auditorium, ruang baca, green house, kebun percobaan yang luas, fasilitas olahraga, kegiatan UKM Ormawa, fasilitas kesehatan, layanan transportasi, dan koperasi mahasiswa.
Beberapa sarana itu aktif dipakai para mahasiswa untuk menunjang pembelajarannya. Tidak hanya itu, meskipun ketiga tergolong prodi baru namun memiliki beberapa prestasi di antaranya mahasiswa sebagai duta kopi nasional, duta peduli sejaran nasional, juara satu E-Sport MLBB Akompeni, juara satu Futsal PORMABA UNEJ 2023, peraih medali silver dalam acara Cerdas Cermat Event Hunter Indonesia, terbaik pertama paralel tiga KMMI IPB dan lain-lain.
Untuk dosen juga memiliki beberapa prestasi diantaranya asesor pertanian organik nasional dari BNSP, asesor BKD, dan asesor sertifikasi dosen.
| Baca juga: Satu-satunya di Indonesia, Prodi Biokimia IPB Buat yang Mau Jadi Ahli Biomolekuler |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
