Ilustrasi tari saman. DOK Kemenlu
Ilustrasi tari saman. DOK Kemenlu

Intip Makna 5 Tarian Tradisional, Ada Saman hingga Tari Pendet

Medcom • 03 Juli 2024 21:09
Jakarta: Tarian tradisional merupakan tradisi yang patut dilestarikan di Indonesia untuk generasi muda selanjutnya. Tarian tradisional Indonesia tak cuma unik tapi juga memiliki makna.
 
Setiap gerakan yang ditampilkan memiliki makna terselubung. Kira-kira, apa saja makna di balik tarian tardisional? Berikut makna di balik sejumlah tarian tradisional di Indonesia:

Tarian Saman (Aceh)

Melansir Instagram @kemdikbud.ri, tari saman merupakan tarian khas suku Gayo di Aceh bagian Tengah. Tarian ini dipertunjukkan sebagai sarana komunikasi atau mengingatkan penduduk setempat dalam menjalin silaturahmi, dan menyampaikan pesan moral kepada generasi muda.
 
Syair yang ditampilkan berupa nasihat agar tetap rendah hati, ketaatan atau kepatuhan anak kepada orang tuanya, serta menghormati sesama. Selain itu, tarian ini juga merepresentasikan alam dan lingkungan sekitarnya.

Melansir situs ditsmp.kemdikbud.go.id, tarian Saman telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan dunia tak benda.

Tari Piring (Sumatra Barat)

Tari piring atau tari piriang merupakan tarian khas masyarakat Minangkabau dengan menggunakan piring sebagai properti utama. Awalnya, tarian ini dilakukan sebagai ritual untuk mengucap syukur kepada Dewi Padi atas hasil panen yang melimpah
 
Tarian ini dilakukan oleh beberapa gadis cantik yang membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring. Para gadis penari didandani dengan pakaian adat dan membawa makanan dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
 
Melansir situs resmi warisan budaya milik Kemdikbud, tarian yang menjadi aset kebudayaan daerah ini tetap diadakan setelah agama Islam masuk ke Minangkabau. Namun, maknanya berubah karena tarian diadakan pada pesta adat, pesta pernikahan, dan sebagainya.

Tari Pendet (Bali)

Tarian pemujaan asal Bali ini merupakan salah satu tarian selamat datang tertua atas turunnya dewa di bumi. Awalnya, tarian ini tak terpisahkan dengan kehidupan spiritual.
 
Melansir laman resmi Indonesia Kaya, tarian ini diselenggarakan sebagai pelengkap upacara piodalan di Pura atau tempat suci agama Hindu. Tari Pendet menjadi ucapan syukur, hormat, dan sukacita dalam menyambut kehadiran para dewata yang turun dari kahyangan.
 
Seiring berjalan waktu, tari pendet menjadi tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu pendatang. Tarian ini juga dipentaskan sebagai promosi wisata Provinsi Bali.

Tari Serimpi (Yogyakarta)

Tarian Serimpi Sangupati merupakan tarian sakral yang dipentaskan pada kalangan Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta sebagai upacara adat. Melansir laman resmi Indonesia Kaya, kata Serimpi merujuk pada makna mimpi.
 
Nama serimpi juga dikaitkan oleh empat unsur dalam kehidupan manusia yang mewakili empat orang penari, yakni grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah).
 
Tarian klasik ini menggambarkan kelembutan, kehalusan, dan keanggunan penari atau wanita Jawa. Sering kali, makna tarian ini menceritakan kisah romansa ataupun legenda Jawa. (Theresia Vania Somawidjaja)
 
Baca juga: Mengenal Tari Piring Minangkabau: Sejarah, Gerakan dan Filosofisnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan