"Pemahaman bersama bahwa kontribusi kebudayaan terhadap pembangunan khususnya dalam pendidikan sangat penting. Dalam upaya nasional, pembangunan manusia penting bagi kita memberikan perhatian, khusus pada agenda pengarusutamaan kebudayaan," kata Nadiem dalam Konferensi Ketahanan Kebudayaan, Senin, 2 November 2020.
Dia mengatakan, bangsa Indonesia memiliki modal budaya yang kaya, lengkap dengan kearifan lokal, dan khazanah kebudayaan itu sendiri. Oleh karena itu, Nadiem menyatakan landasan untuk pembangunan SDM haruslah berupa pendekatan kemajuan kebudayaan.
"Pendekatan ini sifatnya tidak hanya melestarikan budaya tradisi, tetapi juga memajukan tradisinya. Memajukannya dengan cara menghidupkan interaksi antarbudaya untuk memperkaya keanekaragaman yang mencerdaskan, yang mendamaikan," ungkap Nadiem.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Perlu Kuliah S2 via Jalur Beasiswa OSC Medcom.id
Menurut Nadiem, jika seluruh potensi budaya itu dijalankan, maka potensi bangsa Indonesia untuk maju akan semakin mudah. Pembangunan pendidikan dan kemajuan kebudayaan sekaligus memperlihatkan kualitas rakyat Indonesia.
Dia berharap kebudayaan di Indonesia agar lebih sering diperhatikan. Menurutnya selama ini kebudayaan kerap terpinggirkan. "Kebudayaan sebagai infrastruktur lunak Indonesia masih jarang dibahas lebih dalam. Di tengah kehidupan yang serba modern, kebudayaan juga berangsur diabaikan," jelas Nadiem.
Padahal, kata Nadiem, kebudayan perlu terus diekspresikan, dikembangkan, dan diberdayaakan. Hingga tak hanya sekadar menjadi arus utama pendidikan tapi sekaligus membentuk karakter bangsa.
"Perlu pemahaman bersama fungsi kebudayaan. Indonesia memiliki keragaman dari setiap sudut wilayahnya. Keberagaman yang patut dilestarikan. Selain menjadi akar dari kehidupan dan corak identitas, keberagaman ini mampu menjadi penggerak pembangunan berkelanjutan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
