Ilustrasi hantu. Medcom.id/Wandi Yusuf
Ilustrasi hantu. Medcom.id/Wandi Yusuf

Buat yang Penasaran, Ini Tiga Cara Membuktikan Keberadaan Hantu

Medcom • 04 Agustus 2022 21:40
Jakarta: Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari hantu. Hantu bisa datang di acara sekolah, seperti jurit malam, nuansa horor di pesantren, hingga momen Ujian Nasional yang sering dimanfaatkan hantu untuk masuk ke badan manusia.
 
Hantu juga merambah ke dunia hiburan di Indonesia, seperti dalam acara-acara televisi. Seseorang yang mempunyai pengalaman horor dikumpulkan dan diminta curhat di depan kamera atau bahkan saat seseorang yang mengaku pakar diminta berperang melawan hantu jahat atau dajjal.
 
Bahkan, ada acara televisi yang menggabungkan paranormal di Indonesia di satu tempat untuk berdiskusi tentang tempat angker di depan layar. Setelah itu, ada banyak tingkah yang dilakukan, mulai dari mereka merasakan banyaknya aura-aura negatif, tentu dibalut dengan sedikit bumbu komedi.

Akan tetapi, keberadaan hantu di Indonesia masih menjadi tanda tanya. Masyarakat Amerika Serikat masih banyak yang percaya dengan keberadaan hantu dengan persentase mencapai 45 persen dan 28 persen di antaranya pernah melihat penampakan hantu menurut survey Harris Poll dari Live Science.
 
Tapi keberadaan hantu sendiri masih sulit dibuktikan, maka banyak yang mencoba membuktikan keberadaan hantu benar adanya. Melansir dari laman Ruangguru, berikut tiga cara yang dapat membuktikan keberadaan hantu:

1. Gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang perambatannya tidak membutuhkan medium tetapi juga bisa merambat dalam medium, seperti gas, air, atau kaca. Biasanya ada cara tersendiri untuk dapat menggunakan gelombang elektromagnetik ini.
 
Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang suka menangkap hantu menggunakan botol, masyarakat luar memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan menggunakan alat bernama Electromagnetic Field Meter. Alat ini biasanya lebih dikenal dengan sebutan EMF meter yang dapat mendeteksi gelombang magnetik dan berguna untuk memburu hantu.
 
Masyarakat luar mempunyai kepercayaan hantu dapat dideteksi melalui gelombang elektromagnetik. Namun, sampai sekarang belum pernah ada satu pun pemburu hantu jenis EMF yang berhasil menemukannya.
 

2. Hukum Termodinamika I

Hukum Termodinamika I berbunyi energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya berubah bentuk saja. Hal ini menunjukkan energi sebenarnya tidak pernah benar-benar hilang dari muka bumi.
 
Dalam segi perfilman, banyak film yang menceritakan kekuatan supranatural bangsa-bangsa kuno. Hal ini menandakan dunia hantu sudah ada sampai fisikawan sekelas Albert Einstein pernah memberikan penjelasan melalui hukum termodinamikanya.
 
Hantu seringkali digambarkan sebagai arwah penasaran, dengan manusia yang meninggal lalu arwahnya menyangkut di dunia manusia lalu menakut-nakuti manusia. Hal ini mungkin dapat dikarenakan ketika seseorang meninggal dunia, maka energi orang tersebut akan menyatu dengan alam.
 
Saat seseorang itu dikuburkan, tubuhnya akan dimakan oleh dekomposer seperti cacing dan belatung. Itu artinya, energi kita akan berpindah ke cacing dan belatung ini dan tidak berubah bentuk menjadi kuntilanak.
 
Secara logika, tidak mungkin berubah menjadi hantu bila sudah meninggal. Karena bila hal itu terjadi ilmuwan sudah bisa menangkap energi hantu untuk diamati dengan lingkungan yang terkontrol.
 
Joe Nickell, satu-satunya orang yang bekerja secara full time menjadi investigator paranormal berbasis ilmu pengetahuan, dalam wawancaranya dengan Vox, mengungkapkan kalau sampai saat ini belum ada hantu yang keberadaannya telah dibuktikan ilmu pengetahuan. Menurutnya, salah satu hal yang menyulitkan adalah begitu beragamnya definisi tentang setan ini.
 
Jadi, bila dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan hantu belum bisa dibuktikan keberadaannya. Namun, terkadang hal itu berbeda dengan kejadian mistis yang dialami oleh masyarakat luas.
 

3. Frekuensi bunyi rendah


Salah satu yang paling sering disinggung adalah karena frekuensi rendah. Dikatakan bahwa suara dengan frekuensi infrasonik dapat membuat kita bisa “melihat” hantu.
 
Suara dengan frekuensi rendah yaitu 18,98 Hz disebut sebagai “frekuensi hantu” karena dapat menimbulkan getaran infrasonik pada mata. Hal ini menyebabkan pandangan kita mengalami distorsi dan ilupsi optik.
 
Contohnya, melihat sesosok makhluk dari sudut mata. Suara ini biasanya dihasilkan oleh barang elektronik seperti kipas angin dan mesin.
 
Dari sebuah jurnal berjudul The Ghost in the Machine dijelaskan paparan gelombang infrasonik dapat menyebabkan depresi. Bahkan lebih parahnya, paparan gelombang ini dapat menimbulkan perasaan sedang dilihat “seseorang” hingga halusinasi.
 
Selain jurnal, seorang astrofisikawan, Neil deGrasse Tyson mengungkapkan suara dengan frekuensi 18 Hz dapat menggetarkan struktur dari bola mata manusia. Jadi, bila mendengar suara dengan frekuensi serendah itu, akan memengaruhi penglihatan kita, seperti seakan-akan melihat sosok ghaib dari sudut mata.
 
Itulah tiga cara yang dapat membuktikan keberadaan hantu. Menurut Sobat Medcom apakah hantu itu benar-benar ada? (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Baca juga: Ini Tips Buat Kamu yang Takut, tapi Penasaran Mau Nonton Pengabdi Setan 2: Communion

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan