Hantu juga merambah ke dunia hiburan di Indonesia, seperti dalam acara-acara televisi. Seseorang yang mempunyai pengalaman horor dikumpulkan dan diminta curhat di depan kamera atau bahkan saat seseorang yang mengaku pakar diminta berperang melawan hantu jahat atau dajjal.
Bahkan, ada acara televisi yang menggabungkan paranormal di Indonesia di satu tempat untuk berdiskusi tentang tempat angker di depan layar. Setelah itu, ada banyak tingkah yang dilakukan, mulai dari mereka merasakan banyaknya aura-aura negatif, tentu dibalut dengan sedikit bumbu komedi.
Akan tetapi, keberadaan hantu di Indonesia masih menjadi tanda tanya. Masyarakat Amerika Serikat masih banyak yang percaya dengan keberadaan hantu dengan persentase mencapai 45 persen dan 28 persen di antaranya pernah melihat penampakan hantu menurut survey Harris Poll dari Live Science.
Tapi keberadaan hantu sendiri masih sulit dibuktikan, maka banyak yang mencoba membuktikan keberadaan hantu benar adanya. Melansir dari laman Ruangguru, berikut tiga cara yang dapat membuktikan keberadaan hantu:
1. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang perambatannya tidak membutuhkan medium tetapi juga bisa merambat dalam medium, seperti gas, air, atau kaca. Biasanya ada cara tersendiri untuk dapat menggunakan gelombang elektromagnetik ini.Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang suka menangkap hantu menggunakan botol, masyarakat luar memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan menggunakan alat bernama Electromagnetic Field Meter. Alat ini biasanya lebih dikenal dengan sebutan EMF meter yang dapat mendeteksi gelombang magnetik dan berguna untuk memburu hantu.
Masyarakat luar mempunyai kepercayaan hantu dapat dideteksi melalui gelombang elektromagnetik. Namun, sampai sekarang belum pernah ada satu pun pemburu hantu jenis EMF yang berhasil menemukannya.