Ilustrasi kuliah. Medcom.id
Ilustrasi kuliah. Medcom.id

Mengenal Jurusan Aktuaria, Ekonomi-nya IPA

Medcom • 12 Agustus 2022 20:12
Jakarta: Saat ini, banyak jurusan baru bermunculan seiring dengan perkembang zaman. Jurusan baru itu mulai dari jurusan-jurusan di bidang seni hingga aktuaria.
 
Jurusan Aktuaria ialah jurusan yang mempelajari ilmu probabilitas, matematika, statistik, dan keuangan untuk dapat mengelola risiko dan ketidakpastian dalam membantu klien meminimalkan risiko. Lulusan jurusan Aktuaria akan mendapat gelar Sarjana Ilmu Aktuaria (S.Aktr).
 
Mahasiswa jurusan Aktuaria dapat dikatakan unik, berani, dan berani beda. Hal ini dikarenakan jurusan Aktuaria sangat berbeda dengan jurusan-jurusan yang sudah diketahui sebelumnya.

Melansir dari laman AkuPintar, berikut tentang jurusan Aktuaria, prospek kerja Aktuaris, serta proses untuk menjadi aktuaris:

Tentang Jurusan Aktuaria

Jurusan Aktuaria sering disebut sebagai Ekonomi-nya jurusan IPA, namun pendekatan saintifik. Aktuaria sering disebut sebagai Matematika Asuransi. Itulah sebabnya berada pada Fakultas MIPA, bukan Fakultas Ekonomi.
 
Hitung menghitung yang matematis merupakan makanan sehari-hari mahasiswa Aktuaria. Perhitungan ini menjadi modal tersendiri yang dibutuhkan untuk berkuliah di jurusan Aktuaria.
 
Selain Matematika, jurusan ini juga mempelajari tentang Probabilita Statistika, Manajemen Bisnis, Komputerisasi dan Pemrograman Aktuaria, Dasar-Dasar Kalkulus, Hukum Asuransi, Matematika Asuransi Jiwa, Hukum Asuransi, dan lain-lain. Seluruh bidang ilmu tersebut dibutuhkan agar Sobat Medcom bisa mempelajari risiko keuangan di masa yang akan datang.
 
Sementara itu, kemampuan hitung-menghitung dalam Matematika dan Statistika akan digunakan untuk menghitung peluang dan prediksi, sekaligus menganalisis dampak dan risiko yang akan terjadi. Kalkulasi atau pengelolaan risiko di masa mendatang inilah yang biasanya terdapat pada dunia asuransi.
 

Prospek kerja Jurusan Aktuaris

Aktuaris akan banyak dibutuhkan di perusahaan asuransi karena kebutuhan kalkulasinya. Namun prospek kerja lulusan jurusan Aktuaria tak terbatas pada asuransi saja.
 
Selain asuransi, Aktuaris juga dibutuhkan di bidang keuangan secara umum. Contohnya pada manajemen risiko maupun bagian tunjangan karyawan.
 
Ke depan, kebutuhan profesi Aktuaris semakin meningkat karena pemerintah telah mewajibkan setiap perusahaan, khususnya perusahaan asuransi, punya minimal satu Aktuaris yang telah tersertifikasi. Bahkan perusahaan asuransi bisa memiliki puluhan aktuaris.
 
Seorang Aktuaris bisa mengawali karir dengan gaji Rp4 juta sampai Rp7 juta sebagai Actuarial Analyst. Tidak hanya itu, semakin tinggi jenjang sertifikasi yang diambil, semakin besar pula gaji yang akan dibawa pulang.
 
Bahkan setelah lulus ujian sertifikasi dan berada pada level ajun atau Associate (Associate Societies Actuary Indonesia). Dengan sertifikasi, gaji yang diperoleh sudah setara level manajer.
 
Chief Actuary bahkan memiliki gaji setara dengan Direktur Utama. Dengan kata lain, menjadi seorang Aktuaris berarti bisa berpenghasilan hingga puluhan juta rupiah.

Proses menjadi Aktuaris

Berpenghasilan puluhan juta rupiah per bulan tentu tidak akan terjadi tiba-tiba. Sebagaimana hal baik yang lain dalam hidup, dibutuhkan proses yang tak mudah dan tak singkat hingga akhirnya menjadi seorang Aktuaris bergaji dobel digit.
 
Saat ini, jurusan Aktuaria baru tersedia di perguruan tinggi negeri (PTN) besar seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, perguruan tinggi swasta (PTS) juga bisa menjadi alternatif untuk kampus pilihan.
 

PTS tersebut, seperti Surya University, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Pelita Harapan. Namun perlu diingat setelah selesai kuliah, lulusan Aktuaria masih membutuhkan sertifikasi yang bisa memakan waktu hingga 7 atau 8 tahun.
 
Ujian sertifikasi tersebut lama karena ada 10 mata uji sertifikasi. Mata uji tersebut adalah Matematika Keuangan, Probabilita dan Statistika, Ekonomi, Akuntansi, Metoda Statistika, Matematika Aktuaria, Pemodelan dan Teori Risiko, Investasi dan Manajemen Aset, Manajemen Aktuaria, serta Aspek Aktuaria Dalam.
 
Kembali ke PTN, lima PTN yang sudah terdapat jurusan Aktuaria mempunyai kerja sama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) sebagai penyelenggara uji sertifikasi. Itulah alasan mahasiswa Aktuaria pada kelima PTN tersebut dapat langsung mengambil beberapa mata uji sertifikasi sebelum lulus dan sisanya ditempuh setelah lulus kuliah.
 
Saat ini, masyarakat Indonesia masih kurang mengenal jurusan Aktuaria maupun profesi Aktuaris, padahal Aktuaris cukup populer di negara-negara maju. Di sisi lain, di negara kita saat ini baru ada 150-an Aktuaris bersertifikasi (Fellow Society of Actuaries of Indonesia).
 
Namun kenyataannya dengan adanya puluhan perusahaan asuransi, Indonesia masih krisis tenaga Aktuaris dan masih membutuhkan 500-700 Aktuaris lagi. Jadi, untuk mempertimbangkan lowongan kerja masa depan, Aktuaria adalah bidang yang cukup cerah. Apakah Sobat Medcom tertarik dengan jurusan Aktuaria? (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Baca juga: Masih Jarang di Indonesia, Intip Yuk Jurusan Fisioterapi 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan