PTS tersebut, seperti Surya University, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Pelita Harapan. Namun perlu diingat setelah selesai kuliah, lulusan Aktuaria masih membutuhkan sertifikasi yang bisa memakan waktu hingga 7 atau 8 tahun.
Ujian sertifikasi tersebut lama karena ada 10 mata uji sertifikasi. Mata uji tersebut adalah Matematika Keuangan, Probabilita dan Statistika, Ekonomi, Akuntansi, Metoda Statistika, Matematika Aktuaria, Pemodelan dan Teori Risiko, Investasi dan Manajemen Aset, Manajemen Aktuaria, serta Aspek Aktuaria Dalam.
Kembali ke PTN, lima PTN yang sudah terdapat jurusan Aktuaria mempunyai kerja sama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) sebagai penyelenggara uji sertifikasi. Itulah alasan mahasiswa Aktuaria pada kelima PTN tersebut dapat langsung mengambil beberapa mata uji sertifikasi sebelum lulus dan sisanya ditempuh setelah lulus kuliah.
Saat ini, masyarakat Indonesia masih kurang mengenal jurusan Aktuaria maupun profesi Aktuaris, padahal Aktuaris cukup populer di negara-negara maju. Di sisi lain, di negara kita saat ini baru ada 150-an Aktuaris bersertifikasi (Fellow Society of Actuaries of Indonesia).
Namun kenyataannya dengan adanya puluhan perusahaan asuransi, Indonesia masih krisis tenaga Aktuaris dan masih membutuhkan 500-700 Aktuaris lagi. Jadi, untuk mempertimbangkan lowongan kerja masa depan, Aktuaria adalah bidang yang cukup cerah. Apakah Sobat Medcom tertarik dengan jurusan Aktuaria? (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
| Baca juga: Masih Jarang di Indonesia, Intip Yuk Jurusan Fisioterapi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News