“Timor Leste adalah saudara bagi Indonesia. Kita berharap bisa ada kerja sama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi antara Indonesia dan Timor Leste,” kata Rektor UPNVJ Erna Hernawati dalam Launching Program Studi Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Agustus 2022.
Acara turut mengundang Presiden Dewan Menteri Timor Leste Fidelis Leite Magalhaes dan Menteri Muda bidang Komunikasi Sosial Timor Leste Mericio Juvinal dos Reis. Erna mengatakan kunjungan dua menteri dari Timor Leste merupakan peluang bagi UPNVJ untuk mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi di negara tersebut.
Dia berharap bisa menjalin kerja sama di tingkat antarkementerian antara Indonesia dan Timor Leste. Erna menuturkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim merupakan figur pemimpin muda yang memiliki visi ke depan yang akan sesuai dengan visi pembangunan Timor Leste.
“Karena itu, saya meminta Dekan FISIP agar disiapkan kerja sama yang lebih konkret dengan Timor Leste. Mudah-mudahan ini bukan kunjungan pertama dan terakhir. Kita sangat terbuka untuk saling mengunjungi, termasuk untuk melihat perkembangan di Timor Leste sebagai referensi,” tutur dia.
Sementara itu, Presiden Dewan Menteri Timor Leste Fidelis Leite Magalhaes mengatakan Timor Leste sebagai negara yang baru merdeka menghadapi tantangan untuk mengisi kemerdekaan sekaligus mengikuti perkembangan politik global. Karena itu, ilmu hubungan internasional perlu dipelajari.
“Timor Leste menjadi negara merdeka pada 2002. Banyak harapan dari rakyat Timor Leste untuk mewujudkan demokrasi sebagai bangsa dan negara yang merdeka. Perjuangan untuk meraih kemerdekaan sudah dilakukan. Setelah merdeka, apa yang menjadi prioritas untuk mengisi kemerdekaan,” kata dia.
Fidelis mengatakan banyak generasi muda Timor Leste saat ini memiliki pengalaman yang sama dengan generasi Soekarno-Hatta dan pemuda yang memperjuangkan dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kesamaan pengalaman itu adalah merasakan suasana sebelum dan sesudah kemerdekaan.
“Soekarno-Hatta setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membangun negara dan bangsa. Kini, generasi kami di Timor Leste juga memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membangun negara dan bangsa,” tutur dia.
Fidelis mengatakan salah satu yang harus dilakukan adalah mengelola kekayaan Timor Leste. Menurut dia, salah satu kekayaan alam Timor Leste adalah minyak bumi dan gas. Kekayaan minyak bumi dan gas itu harus dikelola tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini, tetapi juga harus dipikirkan untuk kebutuhan generasi mendatang.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPNVJ Dudy Heryadi mengungkapkan acara yang mengundang dua menteri dari Timor Leste itu untuk peluncuran program studi baru di bawah FiSIP UPNVJ, yaitu S-1 Sains Informasi, Magister Ilmu Komunikasi, Magister Hubungan Internasional, dan Magister Ilmu Politik.
“Kami harap, melalui pendirian empat program studi baru tersebut, FISIP UPNVJ dapat memberikan kontribusi besar untuk pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia,” kata Dudy.
Sebelumnya, FISIP UPNVJ telah memiliki tiga program studi jenjang sarjana, yaitu S-1 Ilmu Komunikasi, S-1 Ilmu Hubungan Internasional, dan S-1 Ilmu Politik. Sebanyak tiga program studi baru jenjang magister merupakan program lanjutan dari tiga program studi jenjang sarjana yang sudah ada sebelumnya.
| Baca juga: Unika Atma Jaya Siapkan Beasiswa untuk 50 Pelajar Timor Leste |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
