Terutama pengaturan rombongan belajar (rombel) di dalam kelas, ketika siswa datang ke sekolah untuk mengikuti PTM terbatas. "Rombel di sekolah melakukan anjuran pemerintah yaitu melakukan kapasitas maksimal 50 persen untuk satu rombel," kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri, dalam Pengumuman Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Selasa, 30 Maret 2021.
Dengan begitu, dalam satu kelas akan dibagi ke dalam dua rombel. Rombel pertama adalah siswa yang memiliki nomor absen nomor satu sampai 16, sedangkan rombel ke dua adalah siswa dengan nomor absen 17 sampai 32.
"Rombel pertama menjalankan PTM hari Senin dan Rabu. Rombel ke dua Selasa dan Kamis. Pada Jumat guru-guru bersama kepala sekolah melakukan evaluasi tatap muka di sekolah tersebut," terang Jumeri.
Baca juga: Nadiem: Seluruh Sekolah Wajib Buka Opsi PTM Terbatas
Dengan begitu setiap siswa hanya mendapatkan kesempatan PTM terbatas di sekolah sebanyak dua hari saja. Terkait lama belajar di dalam kelas, pihaknya juga mengaturnya.
"Satu kali PTM itu berlangsung tiga jam, Yaitu misal jam tujuh sampai jam 10. Karena setiap rombel melakukan dua kali pertemuan dalam satu minggu, maka melakukan PTM Terbatas di sekolah itu sebanyak enam jam seminggu. Jam masuk dibuat selang-seling dengan jeda beberapa menit supaya antara yang datang dan yang pulang tidak bertemu," jelasnya.
Dengan skema tersebut, masih ada hari di mana siswa akan belajar dari rumah. Artinya kombinasi antara PTM terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan tetap berjalan.
Saat rombel menjalankan PJJ, Jumeri meminta agar tugas dapat diserahkan lewat grup percakapan WhatsApp. Dan ketika siswa masuk menjalankan PTM terbatas, di situlah siswa dapat melakukan konsultasi kepada guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
