Mahasiswa Indonesia yang tengah menjalani puasa di Spanyol, Septio Kaesyarif. DOK Pribadi

Sesama Pendatang Jadi Penguat Ibadah Puasa Mahasiswa Indonesia di Spanyol

Ilham Pratama Putra • 10 April 2023 21:43

Jakarta: Mahasiswa asal Indonesia di Spanyol, Septio Kaesyarif, mengaku tak mudah menjalankan ibadah puasa di negeri orang. Terlebih, dibandingkan dengan Indonesia.

Septio menyebut menjalankan ibadah puasa di Indonesia lebih mudah. Hal itu tak lepas dari Indonesia sebagai negara mayoritas muslim.

Meski begitu, selama berada di Spanyol ia mengaku tak berkecil hati. Sebab, di Spanyol khususnya tempat ia menjalankan studi di Tarragona, sesama muslim saling menguatkan selama Ramadan.

"Orang-orang Islam di sini yang beda ras benar-benar ramah banget dan baik-baik banget," beber Septio kepada Medcom.id, Senin, 10 April 2023.

Bahkan, di antara mereka banyak pula yang tidak bisa berbahasa Inggris atau Spanyol. Kebanyakan pendatang merupakan warga negara Maroko.

"Tapi mereka benar-benar baik buat diajak buka puasa di rumahnya dan dia enggak mandang orang yang diajaknya dari Asia atau Afrika atau mana pun dan enggak takut bawa orang asing ke rumahnya buat buka puasa. Jadi, aku salut buat toleransi di situnya sih," ungkap dia.

Mahasiswa S2 yang baru lulus jurusan Energy Conversion Systems and Technologies di Universitat Rovira i Virgili itu menyebut warga Spanyol juga tak mempermasalahkan umat muslim berpuasa. Dia mengaku tak ada diskriminasi kepada warga dengan agama minoritas.

"Mereka open minded terhadap pilihan kita dan mereka juga enggak peduli pilihan kita apa, enggak bakal didiskriminasi," kata dia yakin.