Kepala Inkubator Bisnis Politeknik APP Jakarta, Fajria Fatmasari, membagikan empat tips dalam membuat konten kreatif berbasis budaya lokal. Tentunya ditinjau dari perspektif kecakapan digital.
Tips pertama adalah mendalami secara baik dan menyeluruh budaya lokal yang akan dijadikan konten. Kedua, pergunakan aplikasi penyedia template dan editing konten yang mudah digunakan.
Ketiga, berikan respons kepada pemirsa yang memberikan feedback untuk mendapatkan engagement yang baik.
"Dan keempat, tidak membuat konten yang mengandung materi hate speech," kata Fajria saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar bertema Tips Digital: Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal, Sabtu, 20 November 2022.
Webinar ini diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Webinar ditujukan untuk kelompok masyarakat atau komunitas di wilayah Sumatra dan dihadiri lebih dari 1.300 orang.
Selain Fajria, ada dua pembicara lain yang menjadi narasumber. Mereka adalah CEO & Co-founder Paberik Soeara Rakjat, Pradipta Nugrahanto; dan Co Founder Paberik Soeara Rakjat, Rizky Ardi.
Rizky Ardi memperkaya pembahasan mengenai tips membuat konten kreatif berbasis budaya lokal dari perspektif etis digital. Menurutnya ada tiga etika yang perlu diketahui oleh konten kreator dalam membuat konten yang berbasis budaya lokal.
Pertama, tidak boleh membuat konten yang dapat mencoreng nilai budaya lokal. Kedua, selalu meminta izin atau pendapat setiap kali akan mengupload konten.
"Dan ketiga, selalu membuat konten yang memberikan manfaat dan informasi yang baik kepada sesama,” kata Rizky.
Baca: Anak Muda Papua dan Yogyakarta Diminta Berkolaborasi Kreatif untuk Kemajuan Bangsa
Pradipta Nugrahanto melengkapi pembahasan mengenai tips membuat konten kreatif berbasis budaya lokal ditinjau dari perspektif pilar aman digital. Ada tiga tips sederhana yang dapat dilakukan dalam melindungi konten dari kejahatan digital.
Pertama, tidak sembarangan membuka link atau web yang bukan dari sumber yang tepercaya. Kedua, selalu menggunakan watermark setiap kali memposting konten ke ruang digital.
"Dan ketiga, selalu membaca dengan baik setiap kali ada notifikasi. Jangan asal ya atau terima saja," kata Pradipta.
Kominfo bersama Siberkreasi telah memberikan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang melalui Program #MakinCakapDigital yang sudah diluncurkan sejak 2021. Program ini berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan empat pilar digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News