Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Dikti-Sainstek), Satryo Soemantri Brodjonegoro. DOK YouTube TVR Parlemen
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Dikti-Sainstek), Satryo Soemantri Brodjonegoro. DOK YouTube TVR Parlemen

Begini Nasib Penerima KIP-K, BPI, ADik hingga Beasiswa Dosen dan Tendik Jika Terjadi Efisiensi

Ilham Pratama Putra • 13 Februari 2025 17:34
Jakarta: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mesti memangkas sejumlah program bila ada efisiensi anggaran. Salah satu yang bakal terdampak adalah sejumlah program beasiswa.
 
"Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi," kata Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Raker Komisi X DPR RI dikutip Kamis, 13 Februari 2025.
 
Ia memaparkan pagu awal dan besaran efisiensi yang rencananya akan diberlakukan. Program beasiswa yang terdampak mulai dari Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) wilayah Papua, hingga beasiswa untuk dosen dan tenaga kependidikan.

Pagu awal KIP kuliah Rp14,698 triliun, kemudian diefisiensi sebesar Rp1,319 triliun. BPI dipangkas sebesar Rp19,4 miliar.
 
Beasiswa ADIK, pagu awalnya Rp213 miliar dipotong 10 persen. Serta beasiswa dosen dan tendik sebesar Rp236 miliar dipotong 25 persen.
 
"Sehingga untuk komponen ini, gaji, tunjangan beasiswa, itu pagu yang kami usulkan yaitu pagu semula sebesar Rp31,645 triliun," kata Satryo.
 
 

Satryo menyebut apabila tetap diefisiensi terdapat sejumlah dampak yang ditimbulkan pada setiap program beasiswa. Misalnya, 663 ribu mahasiswa ongoing tak akan menerima KIP Kuliah pada 2025.
 
Pihaknya juga tidak bisa menerima mahasiswa baru penerima KIP Kuliah tahun ini. Hal ini membuat pemerintah gagal memutus rantai kemiskinan.
 
Selain itu, apabila BPI jadi diefisiensi, sebanyak 12 orang penerima BPI di luar negeri akan terlantar serta tak akan ada lagi BPI untuk 2025.
 
Beasiswa ADIK yang diefisiensi membuat 27 ribu mahasiswa di Papua akan kesulitan meraih akses pendidikan tinggi. Hal ini berpotensi menimbulkan gejolak di wilayah timur Indonesia.
 
Penurunan anggaran untuk beasiswa dosen dan tendik akan menimbulkan gejala sosial. Setidaknya akan ada 3.732 dosen yang akan terdampak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan