Kepala Bidang SMA Provinsi DKI Jakarta, Ali Mukodas, mengungkapkan seleksi PPDB Bersama cukup ketat. Ada sejumlah hal yang dinilai dari CPBD.
"Seleksi di dalam PPDB Bersama itu pertama menggunakan prioritas zona, urutan pilihan sekolah, kemudian indeks prestasi, waktu mendaftar," kata Ali dalam Podcast Seputar PPDB DKI Jakarta Tanya Jawab PPDB Bersama di YouTube JakdisdikTV, Kamis, 6 Juni 2024.
Ali menjelaskan apabila daya tampung di suatu sekolah ada 20 orang, lalu yang mendaftar 30, maka bakal dilakukan seleksi. Mulai dari prioritas zona, urutan pilihan sekolah, indeks prestasi, dan waktu mendaftar.
Dia menuturkan seleksi zona di PPDB Bersama berbeda dengan di PPDB umum. Meskipun, terdapat tiga zona, yakni zona prioritas satu, zona prioritas dua, dan zona prioritas tiga.
"Kalau di PPDB Bersama, untuk zona prioritas pertama, kelurahan domisili CPBD sama dengan kelurahan sekolah, kalau di PPDB umum itu domisili CPBD sama dengan RT sekolah. Lalu, zona prioritas kedua, kelurahan domisili CPBD berdekatan dengan kelurahan sekolah yang ditetapkan," papar dia.
Adapun dalam pendaftaran nanti, CPBD hanya dapat mengikuti satu PPDB, yakni umum atau bersama. Apabila tidak diterima di PPDB umum, dapat mendaftar di PPDB Bersama, sebaliknya bila tidak diterima di PPDB Bersama baru bisa mengikuti PPDB umum.
"Jadi tidak bisa dua-duanya bersamaan. Kalau ikut PPDB Bersama selesaikan di PPDB Bersama. Jika tidak nyambut (diterima) di PPDB bersama, bisa ikut PPDB umum," papar Ali.
| Baca juga: PPDB Bersama 2024 DKI Jakarta: Kuota, Syarat, dan Mekanisme Pendaftaran |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
