Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala
Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala

UN Diganti AN, Kemendikbud-Kemenag Diminta Siapkan Skema Baru PPDB

Ilham Pratama Putra • 04 Januari 2021 12:16
Jakarta: Ujian Nasional (UN) diganti dengan Asesmen Nasional (AN) mulai tahun ini. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pun meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (kemenag)  menyiapkan skema anyar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
 
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK) Agus Sartono, mengatakan, pada 2020, UN ditiadakan dan belum ada AN. PPDB kala itu hanya mensyaratkan nilai rapor.
 
"Juni nanti menyangkut dengan penerimaan siswa baru, dengan ditiadakannya UN, saya kira Kemendikbud juga Kemenag harus sudah mulai mensosialisasikan juga ini bagaimana dasar penerimaan siswa baru," kata Agus dalam webinar Ngopi Seksi Outlook Pendidikan Indonesia 2021, Minggu, 3 Januari 2021.

Menurut Agus, skema baru PPDB perlu cepat disusun dan disosialisasikan. Jika terlambat, maka akan membuat bingung warga pendidikan. Malah, kata dia, dikhawatirkan akan membuat kegaduhan seperti PPDB 2020.
 
Baca: Pekan Ini, Pemerintah Bahas Evaluasi Kebijakan Membuka PTM
 
"Saya kira ini isu yang kelihatannya sederhana, tapi harus kita antisipasi betul karena kalau tidak, ini akan akan menimbulkan kegaduhan dipublik," tutur dia.
 
Agus mengatakan, skema AN punya tantangan tersendiri, yakni memastikan peserta didik agar serius dalam mengisi soal tes. AN tidak boleh dianggap sepele karena sangat menentukan kualitas satuan pendidikan.
 
 

"Tantangannya bagaimana memastikan anak-anak yang masuk dalam sampling AN tadi itu mengerjakan (soal) dengan baik. Jangan sampai mereka asal, sehingga hasil dari asesmen nanti satu sekolahan itu dianggap main-main, hasilnya buruk," terang Agus.
 
Para siswa harus paham jika AN tidak perlu persiapan khusus, seperti mengikuti bimbingan belajar (bimbel). Pasalnya, AN dilakukan untuk menilai kualitas pendidikan di satu sekolah dan wilayah, bukan per individu.
 
Baca: P2G Minta Pelaksanaan Asesmen Nasional Maret 2021 Ditunda
 
"Bukan berarti siswa harus ikut bimbel, sama sekali tidak, itu saya kira kalau anak-anak ikut bimbel hanya untuk AN, memang tidak perlu," ujarnya.
 
Agus juga meminta Kemendikbud terus melakukan sosialisasi AN secara masif. Hal ini agar tidak ada kesalahan persepsi di masyarakat tentang AN.
 
"Saya khawatir ini kalau asesmen nasional dilakukan di masa pandemi ini, sudahlah pembelajarannya kurang optimal, sosialisasi mungkin masih kurang, jadi ini agak berisiko," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan