"Kita ada data terkait kelompok rentan, lansia, ibu hamil, ibu menyusui ini. Namun, kita juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan pemerintah provinsi. Misal, ternyata mereka sudah dapat jatah vaksin sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Nasronudin menjelaskan, pihaknya mengerahkan kurang lebih 100 tenaga medis dalam mendukung program vaksinasi UNAIR. Khususnya, dalam bagian non-administratif.
"Rumah Sakit UNAIR mengerahkan per set, ada 20 vaksinatornya (bagian pemberian vaksin). Ini juga bisa ditambah, menyesuaikan kebutuhan. Namun, pada dasarnya Rumah Sakit UNAIR siap untuk menyukseskan vaksinasi di Universitas Airlangga maupun masyarakat di luar UNAIR," kata Nasronudin.
Baca: Mengenal Avifavir, Obat Covid-19 yang Dapat Izin Darurat BPOM
Ia mengatakan setelah menerima dosis pertama, dua bulan kemudian sivitas akademika akan menjalani vaksinasi dosis kedua.
Terdapat empat alur prosedur yang mesti diikuti penerima vaksin dalam Vaksinasi Covid-19 UNAIR. Pertama, penerima vaksin menuju ke Meja 1 untuk pendaftaran dan verifikasi data sembari membawa satu fotokopi KTP, lembar screening, penerima, lembar persetujuan, dan memo vaksinasi.
Berikutnya, penerima vaksin mengkuti screening, anamnesa, dan pemberian edukasi vaksinasi covid-19 di Meja 2. Di Meja 3, penerima vaksin akan divaksin jika dinyatakan layak vaksin oleh tim medis.
Terakhir, penerima vaksin menunggu 30 menit untuk melihat reaksi pascavaksinasi di Meja 4. Setelah masa observasi, kartu vaksinasi covid-19 bisa diterbitkan dan vaksinasi selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News