Magister lulusan Pascasarjana UNY itu menjelaskan motif Telupat memiliki arti Telu (Jawa) yang berarti tiga dan Papat (Jawa) yang berarti empat. Sampai jumlahnya Pitu atau tujuh. Pitu, diartikan sebagai Pitulungan (pertolongan) dari Tuhan, dan Pitutur (nasihat) untuk kebaikan.
Sehingga, diharapkan kehidupan pemakai Lurik Telupat selalu diberkati dan sejahtera. Sedangkan, Tuluh Watu papat diartikan sebagai batu yang bersinar atau kuat. Sebab, Watu berarti batu dan Tuluh berarti bersinar atau kuat.
Itulah sebabnya kain ini menjadi simbol kekuatan. Baik dalam menghadapi kehidupan, menjalani penghidupan, maupun simbol melawan kejahatan.
Afif mengatakan selain nama-nama motif lurik yang sudah ditulis sebelumnya, masih banyak jenis kain lurik lainnya. Dengan kemungkinan berkreasi dan berinovasi, kini muncul variasi-variasi baru seiring perkembangan motif lurik. Baik ukuran garis, kombinasi warna dan paduan, maupun ukuran benang tenun.
“Jika ada yang beranggapan bahwa motif lurik monoton atau statis tidak variatif seperti kain tenun lainnya itu kurang tepat. Karena justru dengan motif garis-garis memudahkan untuk membuat berbagai desain. Termasuk dipadukan dengan tenun lain dan kain lainnya” kata Afif.
Namun, dari aspek budaya, jika yang digunakan adalah menenun motif tertentu, tetap perlu dipahami makna dan filosofi di dalamnya. Sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, tentunya warga negara Indonesia wajib menjaga keberadaan kain lurik dan mengembangkannya.
Afif mengajak generasi muda Indonesia berupaya untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keberadaan kain lurik, termasuk makna di dalamnya, dan bukan hanya kain bergaris. Serta meningkatkan produksi serta solusi pemasaran sekaligus menciptakan inovasi baru dan lebih sering berpartisipasi dalam pameran tekstil dan peragaan busana.
Dia berharap dengan upaya tersebut kain lurik akan selalu terjaga eksistensinya sebagai warisan budaya bangsa Indonesia dan bisa terkenal di seluruh dunia seperti halnya kain Batik.
Baca juga: Kisah Koko Triantoro, Alumnus UNY yang Dedikasikan Diri Sebagai Guru di Wilayah 3T |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News