Ada aturan penting yang perlu Sobat Medcom pahami sebelum mulai kerja di Jerman. Berikut aturan kerja, jenis pekerjaan, hingga cara melamar kerja agar kamu dapat bekerja dengan aman sesuai ketentuan visa dan asuransi kesehatan:
Aturan kerja
Dilansir dari akun Instagram @ehef.id, terdapat beberapa aturan penting yang perlu dipahami mahasiswa internasional, antara lain:- 140 hari penuh atau 280 setengah hari per tahun
- Maksimal 20 jam per minggu selama masa perkuliahan aktif
- Kamu bisa bekerja full-time saat libur semester resmi yang dihitung dari jatah 140 hari per tahun.
Ada dua pengecualian ketika jam kerja tidak mengurangi jatah kerja. Pertama, HiWi (Hilfswissenschaftler) yaitu pekerjaan sebagai asisten di kampus, seperti asisten riset, tutor, atau staf perpustakaan.
Kedua, Magang Wajib (Pflichtpraktikum), apabila magang tersebut merupakan bagian dari kurikulum wajib studi. Hal ini menjadi cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman tanpa menguras jatah kerja kamu.
Berikut tiga jenis pekerjaan yang umum untuk mahasiswa internasional:
- Minijob, dengan pendapatan maksimal €556 per bulan (batas 2025), pekerjaan yang bebas pajak dan potongan asuransi ini cocok untuk kamu yang ingin bekerja sampingan ringan, seperti pelayan kafe atau staf toko.
- Werkstudent (Mahasiswa Bekerja), dengan pekerjaan relevan dengan jurusan, maksimal 20 jam per minggu, membayar kontribusi pensiun yang bisa dikembalikan tapi bebas premi asuransi kesehatan lainnya, sangat bagus untuk membangun CV
- HiWi (Asisten Kampus), dengan kerja di lingkungan akademik universitas, pekerjaan ini paling fleksibel dan tidak mengurangi jatah visa kerja.
Baca juga: Plus-Minus Kuliah di Jerman, Ini Aturan SKS hingga Sistem Akademiknya |
Kemudian, berapa gajinya? Berikut rinciannya:
Rincian gaji
Kamu tidak perlu khawatir mengenai gaji, karena upah minimum per 1 Januari 2025 yakni €12,82 per jam (sekitar Rp220 ribu) dan sebagian besar pekerjaan mahasiswa membayar di atas angka ini. Mahasiswa baru wajib bayar pajak apabila pendapatan setahunnya di atas €12.096.Mahasiswa bisa mengajukan Steuererklärung (laporan pajak tahunan) untuk mendapatkan tax refund atau pengembalian pajak. Selanjutnya, bagaimana cara menemukan lowongan kerja Begini caranya:
Untuk kamu yang ingin mencari lowongan, mahasiswa bisa menggunakan sumber internal kampus seperti Schwarzes Brett (papan pengumuman online) dan situs Career Service universitas yang merupakan sumber terbaik untuk HiWi. Misalnya, lembaga pemerintah, kamu bisa mengaksesnya melalui Jobbörse der Bundesagentur für Arbeit.
Setelah menemukan lowongan, langkah selanjutnya kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen. Berikur dokumen yang perlu disiapkan.
Dokumen yang dibutuhkan
- Anschreiben (Cover Letter) maksimal 1 halaman yang formal dan langsung ke inti untuk menjelaskan motivasi dan alasan cocok untuk posisi tersebut
- Lebenslauf (CV), dengan format tabel dan kronologis terbalik (terbaru di atas), wajib mencantumkan foto profesional, tanggal lahir, dan tanda tangan digital/scan di bagian akhir, dengan panjang ideal 1-2 halaman
Tips agar cepat dilirik
Menguasai bahasa Jerman. Level A2/B1 sudah cukup untuk pekerjaan di sektor jasa seperti kafe atau retail, sementara untuk pekerjaan kantor (Werkstudent) targetkan level B2Melakukan proofread dokumen dengan meminta tolong teman orang Jerman atau senior untuk memeriksa CV dan Anschreiben dari kesalahan grammar
Manfaatkan jaringan dengan aktif di organisasi mahasiswa seperti PPI, hadiri pameran karier (Karrieremesse), dan manfaatkan koneksi dari senior.
Demikian penjelasan cara mahasiswa internasional kuliah sambil kerja di Jerman. Apakah kamu tertarik? (Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id