Eka menyalurkan bantuan sembako ke Pesantren Bina Dakwah 4 di Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Berlokasi di wilayah terpencil di tengah perkebunan sawit, pesantren ini menjadi rumah bagi puluhan santri yang menimba ilmu agama.
Kunjungan Eka ke pesantren tersebut menjadi momen Istimewa penuh makna karena bertepatan dengan perayaan Valentine. Kepedulian sosial menjadi dasar bagi Eka untuk menyambangi Pesantren Bina Dakwah 4.
Eka mengaku tergerak untuk membantu setelah melihat unggahan di media sosial tentang infaq bagi santri yang rutin menjalankan ibadah puasa Senin dan Kamis. Ia pun memutuskan untuk memberikan bantuan berupa beberapa karung beras, mie instan, minyak goreng, tempe, dan roti tawar.
“Mungkin bantuan ini tidak seberapa, tetapi saya ingin memastikan bahwa niat tulus saya untuk mendukung mereka bisa tersampaikan dengan baik,” ujar Eka.
Kendati demikian, jalan yang ditempuh Eka tidak mulus. Ia harus melewati jalanan tanah merah yang berlumpur akibat hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir. Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk menyerahkan bantuan secara langsung.
“Saya ingin melihat sendiri bagaimana kondisi di sini dan memastikan bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan. Meski perjalanan cukup menantang, pengalaman ini justru semakin menguatkan tekad saya untuk terus berbagi,” tambahnya.
Pesantren Bina Dakwah 4 merupakan lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh Yayasan Pusda’i Kaltim. Saat ini, terdapat 44 santri yang menimba ilmu di sana, dibimbing oleh delapan orang pengurus yang berdedikasi tinggi.
Zulkifli, salah satu pengurus pesantren, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Eka. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi kami. Kebutuhan konsumsi menjadi tantangan utama, sehingga uluran tangan dari para dermawan sangat membantu keberlangsungan pesantren,” ungkapnya.
| Baca juga: Bangga! Tim Antasena ITS Sabet Juara di Shell Eco-marathon 2025 |
Aksi sosial yang dilakukan Eka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang berada di daerah terpencil. “Menurut saya, berbagi tidak harus dalam jumlah besar. Yang penting adalah niat yang tulus untuk membantu. Saya berharap semakin banyak orang yang tergerak untuk berbagi,” pungkas Eka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
