Sahara Anggelina Putri, mahasiswi termuda IPB University. Foto: IPB
Sahara Anggelina Putri, mahasiswi termuda IPB University. Foto: IPB

Usia 15 Tahun Jadi Mahasiswi Termuda IPB, Ini Dia Tips Belajar ala Sahara

Citra Larasati • 03 September 2025 23:45
Jakarta: Usianya masih belia, menginjak 15 tahun 8 bulan. Tapi Sahara Anggelina Putri sudah berstatus menjadi mahasiswi di Sekolah Vokasi angkatan 62 Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian.
 
Usia tersebut mencatatkan dirinya sebagai mahasiswa termuda di IPB University. Sahara berhasil menembus ketatnya persaingan di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). ia menempatkan IPB sebagai pilihan pertama
 
Sejak kecil, lulusan SMAN 1 Parakansalak, Kabupaten Sukabumi ini memang istimewa. Prestasi akademiknya menonjol di antara teman-teman sekolah lainnya. Ia menempuh pendidikan anak usia dini (PAUD) selama satu tahun. 

Ketika melihat teman-temannya mulai masuk sekolah dasar (SD), Sahara bersikeras tidak ingin bersekolah lagi kecuali langsung ke SD. Meski saat itu usianya belum genap 4 tahun, orang tuanya tetap mendaftarkannya dengan status “anak bawang”. 
 
“Namun, waktu itu ada seorang guru yang melihat saya sudah mampu membaca, menulis, dan berhitung. Beliau yang mendorong agar saya diterima sebagai murid resmi,” kenangnya menceritakan kisahnya masuk SD.
 
Keputusan inilah yang kemudian menjadi mula awal kisah Sahara menempuh studi lebih cepat dibandingkan anak-anak seusianya. Kini, langkah Sahara berlanjut hingga ke IPB University. 
 
Sahara mengetahui IPB University dari media sosial, ditambah dengan dorongan kuat dari keluarganya. “IPB University itu salah satu kampus terbaik di Indonesia. Keluarga juga sangat mendukung, sehingga saya semakin termotivasi untuk mendaftar," kata Sahara, Rabu, 3 September 2025.
 
“Waktu SNBP, baik pilihan pertama maupun kedua saya adalah IPB University. Alhamdulillah, sekarang diterima di sini,” imbuhnya.
 
Meski lebih muda dari teman-temannya tak mebuat Sahara minder. Ia justru menjadikan perbedaan usia ini sebagai motivasi untuk terus berkembang.

Tips Belajar ala Sahara

Salah satu cara yang ia lakukan adalah dengan menjaga konsistensi belajar. Setiap malam, ia meluangkan waktu selama satu jam untuk melakukan deep learning, mengulas kembali pembelajaran yang didapatkannya di kelas. 
 
“Setiap malam saya usahakan belajar ulang sekitar satu jam. Dengan begitu, saya bisa lebih memahami materi sekaligus melatih cara berpikir kritis dan mendalam,” ungkapnya.
 
Selain fokus pada perkuliahan, Sahara juga sudah mulai menata rencana masa depannya. Ia ingin memanfaatkan waktu kuliah di IPB University untuk membangun fondasi yang kuat, baik secara akademik maupun keterampilan praktis.
 
“Saya ingin mencari pekerjaan sekaligus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Harapannya, apa yang saya pelajari bisa benar-benar bermanfaat, tidak hanya bagi diri saya, tetapi juga untuk masyarakat,” katanya.
 
Baca juga:  Guru Besar ITS Gencar Teliti Hewan Spons

Kisah Sahara memberikan inspirasi bahwa belajar dan berprestasi sedini mungkin bisa menjadi hal yang menyenangkan. Dengan semangat belajar, dukungan keluarga, serta disiplin yang konsisten, ia membuktikan bahwa peluang besar bisa diraih lebih cepat dari yang dibayangkan. 
 
Di tengah era yang menuntut kecepatan dan daya saing tinggi, perjalanan Sahara menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad mampu membuka jalan menuju masa depan yang cerah. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan