Guru olahraga SMPN 4 Patuk Gunungkidul jadi wasit final badminton Olimpiade Tokyo. Foto: Dok Kemendikbudristek.
Guru olahraga SMPN 4 Patuk Gunungkidul jadi wasit final badminton Olimpiade Tokyo. Foto: Dok Kemendikbudristek.

Jalan Panjang Wahyana Menjadi Wasit Bulu Tangkis Kelas Dunia

Ilham Pratama Putra • 10 Agustus 2021 20:19
Jakarta: Nama Wahyana jadi perbincangan publik Tanah Air di tengah gegap gempita informasi Olimpiade Tokyo 2020. Guru olahraga asal Gunungkidul, Yogyakarta, itu menjadi sorotan setelah diketahui memimpin laga final bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo.
 
Wahyana merupakan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di SMP Negeri 4 Gunungkidul. Ia pun menceritakan perjalanan karirnya hingga bisa menjadi pengadil olahraga tepok bulu kelas dunia.
 
Wahyana mengaku memilih menjadi guru PJOK karena kecintaannya pada olahraga. Demi mewujudkan keinginannya, ia pun sengaja mengambil Sekolah Guru Olahraga (SGO) saat mengawali karir sebagai pengajar.

Setelah aktif sebagai guru olahraga, Wahyana mengaku mendapat tawaran menjadi hakim garis bulu tangkis di tingkat kabupaten. Ia pun mencoba tawaran tersebut dan mengikuti pelatihan wasit di tingkat Kabupaten Sleman.
 
Baca: Guru Olahraga Asal Gunungkidul Pimpin Laga Final Badminton Olimpiade Tokyo
 
"Jadi saya coba dulu, ikut penataran dan ikut ujian dan hasilnya bagus. Dan didorong teman-teman terus. Kemudian oleh Kabupaten Sleman saya diajukan untuk tingkat provinsi dan hasilnya memuaskan," cerita Wahyana dalam siaran langsung Instagram @dirjen.gtk, dikutip Selasa, 10 Agustus 2021.
 
Lepas pelatihan, Wahyana mengantongi sertifikat wasit dan mulai dipercaya memimpin pertandingan badminton tingkat daerah. Ia mengaku banyak didorong rekan sejawat untuk meningkatkan karir sebagai wasit. Sampai akhirnya, Persatuan Bulu Tangkis Yogyakarta mengirimnya untuk ujian nasional sertifikasi wasit pada 2005.
 
"Nasional itu ada dua tingkatan, nasional B dan A. Nasional B kebetulan ada di Yogyakarta, selang setahun saya dipanggil untuk ujian nasional A di Indonesia Open Surabaya 2006. Nasional A itu mulai dari teori, mewasiti, wawancara sudah pakai Bahasa Inggris," terang dia.
 
 

Proses meraih sertifikasi wasit nasional bukan tanpa halangan. Wahyana mengaku sempat terkendala kemampuan Bahasa Inggris. Namun, Wahyana pantang menyerah, dia pun tetap berusaha dan belajar Bahasa Inggris secara otodidak.
 
"Berawal dari itu saya lulus, saya belajar Bahasa Inggris lebih giat lagi. Setelah lulus dari Surabaya, selang sebulan saya dikirim Indonesia untuk ujian Asia Accreditation di Kuala Lumpur, Malaysia. Dari 11 negara peserta, semua dinyatakan lulus," terang dia.
 
Mengantongi sertifikat wasit badminton tingkat Asia, kesempatan Wahyana mengembangkan karir pun semakin terbuka. Pada 2008, ia ditunjuk untuk mengikuti ujian sertifikasi wasit tingkat Asia di Johor Baru, Malaysia. Ia berhasil lulus di tahap tersebut.
 
Pada 2012, Wahyana diutus federasi badminton Asia untuk mengikuti ujian sertifikasi wasit di Badminton World Federation (BWF), di Jepang. Dari 16 peserta ujian, dia tergabung dalam 12 peserta yang lulus.
 
Baca: Cerita Inspiratif Finalis KN-MIPA, Pinjam Komputer Hingga Terapkan Metode Belajar Khusus
 
"Di 2016 itu saya dipanggil ujian lagi untuk sertifikat di Thomas Uber China, Alhamdulillah lulus. Jadi saya mendapat BWF certificate itu di 2016.  Maka dengan lisensi tertinggi itu, maka saya diberikan bertugas di Olimpiade," tutur Wahyana.
 
Wahyana berharap apa yang dicapainya saat ini bisa memotivasi para guru untuk tetap semangat mengejar prestasi. Ia juga berharap bisa menjadi teladan bagi para muridnya.
 
"Kalau dunia pendidikan semua guru berharap siswa-siswinya berhasil di kehidupan yang akan datang. Kita tanamkan ke anak didik kita untuk bercita-cita, harus siap menerima tongkat estafet sehingga mereka bisa membawa negara kita bisa maju dari saat ini," ungkap Wahyana.
 
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum itu juga berpesan untuk anak didiknya agar jangan mudah menyerah. Sseperti moto yang saya dapatkan, orang yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ungkap Wahyana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan