Luluk berhasil lolos program magister (S2) pada program Medical Sciences in Global Health Delivery di Harvard University, Amerika Serikat. Dia berhasil meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam satu kali percobaan.
Sejak SD hingga SMP, Luluk selalu meraih peringkat pertama di sekolahnya. Ayah Luluk sangat peduli dengan pendidikan dan memberi tantangan agar ia tidak hanya 'jago kandang'. Setelah lulus SMP, Luluk memutuskan merantau ke Depok dan melanjutkan pendidikan SMA secara mandiri.
“Dari SD sampai SMP alhamdulillah aku selalu ranking satu. Ayahku melihat ini sebagai potensi, sementara di Papua kita enggak punya pendidikan yang cukup bagus. Ayahku sangat aware dengan pendidikan anak-anaknya. Makanya, dia memberikan challenge buatku biar enggak cuma jago kandang,” ujar Luluk dikutip dari akun Instagram @kobieducation, Kamis, 28 Agustus 2025.
Motivasi besar juga datang dari kakeknya yang seorang perawat di Papua. Sang kakek harus menempuh perjalanan panjang dengan perahu untuk mengunjungi pasien membuat Luluk terinspirasi untuk bercita-cita menjadi dokter. Dia menargetkan kuliah S1 Kedokteran dan berhasil masuk di salah satunya perguruan tinggi negeri di Jawa Timur.
“Kakekku dulu seorang perawat di Papua. Di masa itu, keterbatasan infrastruktur jauh lebih tertinggal. Mulai dari harus mendayung untuk ke rumah pasien sampai mau tidak mau istirahat di tengah laut atau mampir ke pulau-pulau kosong dulu kalau capek. Cerita itu secara sadar tidak sadar membuatku ingin menjadi tenaga medis di Papua suatu hari nanti. Lulus SMA, aku mantap menargetkan S1 Kedokteran hingga alhamdulillah berhasil lolos di salah satu PTN di Jawa Timur,” kata Luluk.
Semasa S1, Luluk mulai terpapar dengan dunia lebih luas seperti kampus-kampus terkemuka di luar negeri pada spesialisasi tertentu. Sehingga, membuatnya menyukai belajar dan berniat kuliah S2. Dia mulai mencari informasi kampus, jurusan, serta beasiswa untuk S2-nya.
Biasanya, setelah lulus S1 Kedokteran langsung mengambil spesialisasi. Namun, Luluk masih dalam proses mencari minat utama bidang spesialisnya. Pada akhirnya, Dia memutuskan mengabdikan diri terlebih dahulu di Papua.
“Pengalaman SMA hingga S1 di luar Papua kasih aku pandangan bahwa kalau dilihat dari luar tuh Papua banyak banget bolong-bolongnya, apalagi dari segi kesehatan. Makanya ketika memeriksa pasien, aku selalu meluangkan waktu untuk ngobrol dengan pasien supaya tahu secara holistik problem mereka. Ternyata ada jurusan Global Health yang fokus mempelajari ini. Jadi semakin kebayang deh arahnya mau ke mana buat S2 nanti,” kenang dia.
Pengalaman Luluk mengabdi di Papua dengan kondisi tanpa internet dan listrik. Dia mulai menyadari perlunya penelitian sebelum program-program kesehatan diterapkan khususnya untuk menekan biaya-biaya program tersebut.
Baca juga: Mimpi dari Pulau Kecil Timur Indonesia, Kisah Herawati Tembus Beasiswa LPDP ke Boston University |
Sebagai satu-satunya dokter di wilayah yang membawahi 10 kampung yang terpencar dan terpencil dengan kurang lebih 2.000 pasien, tentunya persiapan mengejar beasiswa di luar negeri tidak semudah yang dibayangkan.
“Di tengah kesibukan kerja, aku berusaha meluangkan waktu istirahat buat belajar dan persiapan. Kalau sudah ngerasa bener-bener mumet, aku coba buat ngobrol sama masyarakat atau teman buat menjernihkan pikiran,” beber dia.
Di sela kesibukan mengabdi, Luluk tetap mempersiapkan diri mengejar studi lanjut. Dia mulai menulis esai, CV, dan mengumpulkan portofolio prestasi sejak SMA. Meski akses listrik dan internet di Papua terbatas, Luluk tetap berusaha memanfaatkan setiap kesempatan, termasuk pergi ke kota terdekat untuk mengunduh materi dan berlatih mengerjakan soal IELTS.
“Mengabdi buat aku jadi makin mantap buat mulai action persiapan kejar S2 di jurusan Global Health supaya bisa berkontribusi di daerah asalku. Setiap bulan aku pasti ke kota untuk membeli bahan makan. Nah, kesempatan ke kota itu aku gunakan untuk mendownload materi dan latihan soal IELTS. Contoh esai beasiswa dan lain sebagainya untuk kemudian di print buat belajar. Sementara, selama perjalanan ke kota yang lamanya kurang lebih 3 jam naik perahu itu untuk ngerjain soal,” kenang Luluk.
Pada 2024, Luluk merasa cukup siap mendaftar beasiswa LPDP jalur afirmasi, dengan tekad dan persiapan matangnya. Berkat ketangguhan melawan keterbatasan, dia berhasil lolos sebagai awadee LPDP jalur afirmasi. Hal ini menjadi selangkah lebih dekat dengan impian.
“Meski dari pedalaman papua, aku tidak mau menyalahkan keadaan yang tidak ada listrik sampai tidak ada internet. Apa pun hasilnya yang penting aku sudah berusaha semaksimal yang aku bisa untuk kejar impian S2 ke luar negeri dengan beasiswa,” ujar dia.
Sembari persiapan daftar LPDP, Luluk juga mempersiapkan aplikasi untuk mendaftar ke Harvard University yang merupakan kampus impiannya secara paralel.
“Program Global Health di Harvard University adalah yang terbaik di dunia, terlebih banyak organisasi global berpusat di Amerika Serikat sehingga bisa membuka peluang jaringan dan kolaborasi untuk menangani isu kesehatan di Papua,” kata Luluk.
Setelah melakukan riset program, mengembangkan esai aplikasi berbasi pengalaman nyata serta persiapan berkas lainnya dengan baik. Akhirnya, Luluk berhasil diterima di Program S2 Global Health Delivery Harvard University dalam satu kali percobaan dan perjuangannya selama ini berhasil terbayarkan.
Bagi Luluk, mimpi bukan hanya milik mereka yang lebih pintar atau mempunyai fasilitas lebih baik. Dia berpesan kepada pemburu beasiswa untuk tidak takut mencoba karena mungkin mereka akan berhasil.
“Jangan takut buat coba, mungkin ada yang lebih pintar atau punya fasilitas lebih baik, tapi belum tentu hanya mereka yang pasti berhasil. Siapa tahu, justru kamu yang biasa-biasa aja berhasil? Aku juga sempat ragu, mikir “aku layak gak ya? atau cukup pintar enggak sih?” tapi kalau tidak coba, gimana tahu jawabannya,” pesan dia. (Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id