Program ini baru berjalan pada tahun 2025. Saren Veronica merupakan salah satu penerima beasiswa program tersebut pada angkatan pertama.
Saren Veronica merupakan lulusan Trisakti School of Management di Jakarta pada tahun 2019. Sejak lulus, ia sudah memiliki visi melanjutkan kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa.
Namun, perjuangannya meraih beasiswa tidak mudah. Bahkan ia pernah gagal ketika mencoba beasiswa LPDP pertama kalinya di 2024.
"Tahun 2024 itu coba ke King's Collage London tapi gagal," kenang Saren di NUS, Singapura, Rabu, 13 Agustus 2025.
Kegagalan itu membuatnya melakukan evaluasi dan belajar lebih. Ia memperbaiki kekurangan saat menemui kegagalan dan mencoba beasiswa bundling NUS-LPDP pada 2025.
Di NUS, Saren memilih program studi serupa ketika melamar ke King's Collage, yakni Human Capital Management and Analytics. "Jadi, persiapan paling penting itu adalah esai dan wawancara," ungkap dia.
Menurutnya, esai harus dibuat komprehensif. Saren mengatakan esai harus memuat tujuan studi jangka pendek, menengah, dan panjang.
Baca juga: Beasiswa LPDP-NUS Tahap 2 Tahun 2025 Dibuka, Ini Prodi, Syarat dan Cara Daftarnya |
Paling penting, kata dia, esai bisa dipaparkan dengan baik ketika tahap wawancara. Sebab, LPDP ingin memastikan visi yang dimuat dalam esai ketika wawancara.
"Bagaimana kita mempertahankan ide atau rencana yang sudah kita buat. Bagaimana kontribusi kita untuk Indonesia, apa yang kita harapkan, apa yang akan kita lakukan ketika kembali ke Indonesia," beber dia.
Kemudian, dalam menulis esai, kejelian melihat prodi yang dilamar juga penting. Misalnya, ia harus memahami betul prodi yang dipilih yaitu Human Capital Management and Analytics.
"Aku lumayan menyesuaikan dengan kampus juga ya, karena kan mungkin NUS ini kan ada banyak data dan analitiknya. Jadi aku, kalau awal aku cuma menjadi HR leader yang baik, di kesempatan yang pertama yang aku gagal. Tapi kalau misalnya yang kedua, aku menambahkan bagaimana aku bisa menggunakan data untuk menjadi HR di perusahaan yang lebih baik gitu," jelasnya.
Selain itu, evaluasi yang ia lakukan dengan mencari penerima LPDP lainnya untuk konsultasi. "Aku latihan wawancara sama mereka yang lolos itu, cari tahu kira-kira pertanyaannya apa saja," ungkap dia.
Selain itu, ia merasa salah satu faktor yang membuatnya mendapatkan beasiswa bundling LPDP-NUS adalah pengalaman kerja. Sejak lulus dari STIE Trisakti pada 2019 hingga 2025 ia sudah bekerja di salah satu perusahaan asal China.
"Karena aku lihat ada pengaruh juga tuh yang sudah punya pengalaman kerja. Jadi pengalaman itu bisa menjadi diskusi yang baik juga saat wawancara," beber Saren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id