Selama sakit hingga aktif mendonorkan plasma darah, Luki mendapat dukungan penuh dari istrinya, Agustin.
Sementara itu, Agus Eko Nirno merupakan penyintas COVID-19 setelah dinyatakan OTG. Agus dinyatakan positif saat mengikuti swab massal yang diadakan Pemerintah Kota Surabaya. "Saya rutin donor darah, jadi saat ada tawaran donor plasma ya saya ikut saja," ucap Agus.
Baca: Sempat Ragu, Begini Kisah Dosen Unpad yang Pilih Mengajar Pakai TikTok
Agus mengungkapkan donor plasma sama halnya dengan donor darah biasa. Hanya saja membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan donor darah biasa. "Biasanya donor darah hanya membutuhkan waktu 15 menit, donor plasma bisa sampai satu jam. Tidak lemas atau bagaimana sih, hanya dingin saja," ujarnya.
Agus tidak keberatan harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mendonorkan darahnya dan menjalani screening untuk memastikan jumlah antibodinya cukup untuk didonorkan. "Minggu depan saya ada jadwal untuk donor plasma ke-11, kalau memang nanti tidak bisa donor plasma, saya bisa donor darah biasa," kata Agus
Agus berharap akan lebih banyak penyintas yang mau mendonorkan plasmanya untuk membantu sesama. Karena dengan donor plasma, juga bisa memastikan kondisi kesehatannya secara berkala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News