Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) saat bertemu dengan dua orang yang melakukan donor plasma konvalesen hingga 10 kali. Dok Antara
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) saat bertemu dengan dua orang yang melakukan donor plasma konvalesen hingga 10 kali. Dok Antara

Wow! Dua Warga Surabaya Ini Donor Plasma Konvalesen Hingga 10 Kali

Antara • 16 Februari 2021 17:18

Setelah sembuh, warga Tandes itu diajak PMI agar mau mendonorkan plasmanya. Setelah mendapat penjelasan, Luki menyanggupi. "Ini kan (darah) gratis dikasih Allah, jadi kalau akhirnya bisa bermanfaat buat pasien covid-19, saya tidak keberatan," ujarnya.
 
Setelah sembuh dari covid-19 pada Juli 2020, Luki rutin mendonorkan darah untuk diambil plasmanya hingga 10 kali pengambilan darah. Setiap 14 hari setelah donor, ia harus menjalani screening untuk memeriksa kondisi antibodi-nya apakah masih mencukupi untuk didonorkan.
 
"Terakhir 24 Desember 2020 saya donor, dan antibodi saya sudah tidak mencukupi untuk didonorkan. Selama ini donor tertunda karena terbatasnya kantong kit, jadi diundur. Kalau karena antibodinya kurang sudah tidak bisa donor lagi," beber Luki.

Meskipun tidak bisa mendonorkan plasma lagi, Luki bangga karena sekarang masyarakat juga telah paham bahwa penyintas covid-19 bisa membantu menyembuhkan pasien covid-19 lainnya. Dengan begitu, tidak ada diskriminasi yang diterimanya di masyarakat.
 
Luki mengaku sempat dijauhi warga kampungnya, lantaran kena covid-19. Ketika itu, ia jadi yang pertama terpapar di kampungnya. Ia mengaku dijauhi warga dan tidak dapat bantuan.  "Karena kami warga musiman. Tapi sekarang sudah banyak yang kena, mereka juga tahu saya pendonor plasma. Jadi sudah tidak ada diskriminasi lagi," tutur Luki.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan