Sementara itu, Wenny Angeliana, Finalis Fisika asal Fakultas Teknik Industri, Universitas Katolik Musi Charitas, mengatakan dirinya mendalami fisika berkat pertemuannya dengan guru fisika yang menyenangkan di bangku SMA. “Guru saya menjelaskan sambil cerita zaman dia kuliah di Jurusan Fisika. Itu yang membuat saya tertarik, penjelasan beliau mudah dipahami,” jelas Wenny lulusan SMA Xaverius 1 Palembang ini.
Muhammad Yusrizal, Finalis Bidang Kimia yang merupakan Mahasiswa Teknik Kimia asal Universitas Bung Hatta, Sumatera Barat, mengaku bercita-cita bekerja di pertambangan dan memilih teknik kimia agar punya ilmu yang luas. Sementara Mahasiswi Kimia Sains, Universitas Papua, Herliana Asso, menilai Papua menyimpan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dimanfaatkan.
“Saya ingin terlibat penelitian yang nantinya bisa mengembangkan SDA di Papua,” ucap Herliana. Rizal dan Herliana pun merantau dari kabupaten asal untuk menempuh pendidikan tinggi di wilayah lain. Herliana merantau dari Sorong untuk kuliah di Manokwari, sedang Rizal merantau dari kabupaten Pesisir Selatan ke kota Padang.
Menolak Menyerah
Terkait tantangan berkompetisi masa pandemi, Finalis Fisika Arya menilai, harus ada pengorbanan untuk mencapai sebuah tujuan. "Saya harus beli kuota lebih dan harus pinjam komputer saudara yang lebih kencang, supaya lebih lancar lombanya,” jelas Arya.
Ia juga mengaku dirinya belajar dengan metode 25 menit belajar dan lima menit istirahat, sehingga pikirannya lebih segar dengan jeda rehat.
Menanggapi laju ke tingkat nasional, Finalis Matematika Ferdi mengaku dirinya tidak menyangka akan lolos ke tingkat nasional, karena Ia mahasiswa tahun pertama dan belum mendalami materi kompetisi level nasional. Sedangkan, para kompetitornya lebih senior mulai dari mahasiswa angkatan 2017 hingga 2019.
Namun, ketika lolos ke nasional, para dosen dan senior Ferdi di universitas sigap membantu. “Mereka mengajak diskusi dan berbagi pengalaman lomba,” ucap Ferdi mengapresiasi.
“Ketika lulus ke nasional, saya sangat senang. Dari 1.175 yang diseleksi se-Indonesia, saya termasuk satu dari 65 Finalis Matematika,” ungkap Ferdi yang mengaku gembira bisa bertanding sportif dengan teman-teman dari seluruh Indonesia.
Begitu pula Regita dan Kenny, awalnya tidak berharap banyak bisa masuk ke tingkat nasional. “Tapi ketika coba buka pengumuman, ternyata ada nama saya. Terharu, tidak menyangka, ini kali pertama saya mengikuti KNMIPA. Ketika lulus ke nasional, saya senang tapi kaget juga,” ucap Kenny yang tengah menempuh tahun ketiga di kampus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id