Selama di jenjang SMP, prestasi akademik Halimatus selalu moncer dan rutin mendapat ranking teratas. Selama di bangku SMP, ia juga mengikuti ekstrakurikuler pramuka dan sempat mengikuti OSN Matematika serta pernah menjadi Duta Adiwiyata Mandiri Nasional.
"Pengalaman olimpiade sebenarnya sudah saya rintis semenjak kelas 7-9 SMP tetapi belum mendapatkan medali. Di SMP ini saya juga menambah kegiatan organisasi dengan menjadi anggota Remaja Masjid sebagai sekretaris," jelasnya.
Ketika masuk SMA, Halimatus mencoba pengalaman yang sangat berbeda. Ia memilih masuk pondok pesantren Darul Ulum Jombang. Pada jenjang pendidikan SMA, menurutnya, lingkup pertemanan semakin luas dan persaingan juga kian ketat.
"Alhamdulillah di setiap semesternya saya tetap bisa mempertahankan ranking 1 dan 2 serta pararel 5 dari 354 siswa di akhir wisuda," ungkapnya.
Baca:
Dosen UGM Ini Pernah Gagal UN Tapi Lulus dari Oxford dan Harvard
Halimatus pun mendapatkan pengalaman dalam organisasi Science And Social Olympiad Nasional (SSO) sebagai koordinator soal Fisika dan Ipa terpadu selama dua tahun berturut-turut di SMA Darul U’lum 2. Ia juga menjadi koordinator umum di Asrama Al-Kautsar selama 1 tahun di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.
Semasa SMA, Halimatus mengikuti ekstrakurikuler cambridge examination, tahfidz, club bahasa inggris, dan teknologi informatika. Ia pernah menyabet Gold Medal International Science And Invention Fair 2020, Juara 3 Nasional Olimpiade Mipa dan Farmasi yang diselenggarakan UNAIR, juara 1 lomba KOPSI tingkat Sekolah, dan Cambridge Examination Grade C 5.
Meski mengikuti banyak kegiatan ekstra, nilai akademik SMA Halimatus rata-rata di setiap semester minimal 90. Ia pun selalu mendapat ranking 1 dan 2 mulai dari kelas 10 semester 1 hingga kelas 12 semester 5.
Ia mengaku bisa mendapatkan nilai akademik yang baik karena selalu membersihkan pikiran-pikiran selain menuntut ilmu. Ia juga selalu menanamkan dalam diri untuk bisa berhasil meraih cita-cita sehingga senantiasa memprioritaskan belajar secara tertata.
"Yang penting juga jangan menunda-nunda tugas, selalu berdoa dan tawakal serta mengatur waktu dengan mendahulukan yang utama baru yang sekunder, tersier. Selama tugas primer belum terselesaikan jangan mengerjakan yang sekunder," pesan Halimatus.