Dosen Unpad 'Tiktokers', Ira Mirawati. Foto: Humas Unpad.
Dosen Unpad 'Tiktokers', Ira Mirawati. Foto: Humas Unpad.

Sempat Ragu, Begini Kisah Dosen Unpad yang Pilih Mengajar Pakai TikTok

Arga sumantri • 11 Februari 2021 10:43
Bandung: Nama Ira Mirawati barangkali sudah tak asing lagi bagi para Tiktokers, sebutan pengguna aplikasi TikTok. Dosen Program Studi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjajaran (Unpad) ini cukup kesohor sebagai pemilik konten edukasi di aplikasi 'sejuta umat' itu.
 
Sejak menjadi pengguna media sosial TikTok, Ira rutin membagikan konten edukatif yang banyak diapresiasi oleh para pengikutnya. Bahkan, aktivitasnya di TikTok mengantar Ira menjadi salah satu nominator pada ajang TikTok Awards Indonesia 2020 kategori 'Best of Learning and Education', pada 30 Januari lalu.
 
Pemilik akun TikTok @buiramira ini mampu menggaet perhatian pengguna dari kalangan remaja SMA maupun mahasiswa. Saat ini, jumlah pengikutnya mencapai 443.500 orang. Kontennya membahas seputar tips menghadapi sejumlah permasalahan kuliah hingga skripsi.

"Kebutuhan mereka (audiens) ke arah sana (kuliah dan skripsi), maka kita berikan apa yang mereka butuhkan," ungkap Ira, mengutip siaran pers Unpad, Kamis, 11 Februari 2021.
 
Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad ini menjelaskan, pandemi mendorongnya untuk terjun menjadi TikTokers. Awalnya, Ira dan beberapa dosen di Fikom Unpad mengembangkan layanan curhat berbasis daring, yaitu www.sobatmu.com. Lewat platform ini, Ira dan para dosen membuka layanan ngobrol atau curhat bagi anak SMA maupun mahasiswa di seluruh Indonesia. 
 
"Target kita memang usia anak SMA dan mahasiswa, di mana mereka punya masalah tetapi tidak punya tempat curhat," terangnya.
 
Sebelum pandemi, Ira dan tim rutin menggelar sosialisasi ke sejumlah kampus dan sekolah untuk mengampanyekan platform tersebut. Namun, sejak pandemi melanda, praktis sosialisasi terhenti.
 
 

Ira memutar otak menemukan alternatif sosialisasi lain agar platform ini tetap bisa menjangkau lebih luas. Atas rekomendasi dari para mahasiswanya, Ira pun diminta untuk membuat akun TikTok.
 
"Terus terang awalnya saya ragu juga main TikTok, karena itu sepertinya dunia remaja. Saya sudah jauh dari remaja," selorohnya.
 
Keraguan juga dipicu anggapan miring seputar aplikasi TikTok yang beredar, namun ia kesampingkan. Ia menilai, TikTok akan punya manfaat lebih banyak, terutama untuk menyebarkan beragam konten edukasi dan konten positif. Ira pun mulai membuat akun TikTok pada akhir Juni 2020.
 
"Saya mencoba bikin konten edukasi. Ternyata responsnya Alhamdulillah. Bahkan di posting-an pertama dan kedua, banyak yang langsung curhat," ungkapnya.
 
Baca: Inspiratif! Ira Mirawati, Dosen Unpad yang Mengajar Lewat TikTok
 
Banyak yang merasa terbantu dengan konten yang dihasilkan, mendorong Ira terus memproduksi konten edukatif lainnya. Sampai saat ini, sekitar 160 konten sudah dihasilkan dan diunggah di akun TikTok miliknya.
 
Konten yang banyak disukai pengikutnya yakni tentang skripsi. Salah satunya, adalah bagaimana cara menghubungi dosen pembimbing skripsi. Ia menilai, meski terkesan sepele, kendala komunikasi dengan dosen pembimbing akan berpengaruh terhadap kelancaran menulis skripsi.
 
"Apalagi kalau pandemi, praktis mahasiswa mengandalkan chat untuk menghubungi dosen. Kalau misalnya tidak berbalas, mereka tidak punya alternatif lain. Ini akan bikin mereka insecure sampai muncul gangguan kecemasan," ujar Ira.
 
 

Ira lebih banyak membuat konten menjawab dari pertanyaan yang diajukan pengikutnya. Namun, penyampainnya tetap dikemas dengan unsur hiburan. Tujuannya agar konten yang dihasilkan tidak akan membosankan.
 
Meski belum genap setahun, Ira mengaku cocok bermain aplikasi TikTok. Sebab, kata dia, aplikasi ini mempermudah penggunanya untuk mengolah konten. "Berbeda dengan kalau kita pakai media sosial lain, mereka tidak membantu kita membuat videonya. Kalau di TikTok sudah ada editornya,” kata Ira.
 
Aplikasi ini juga dinilai lebih tepat karena menyasar kelompok usia remaja dan dewasa muda. Pasalnya, TikTok saat ini menjadi aplikasi utama bagi kelompok usia remaja dan mahasiswa. Ira menilai, setiap media sosial memiliki peran dan targetnya masing-masing.
 
"Kalau untuk edukasi ke Bapak/Ibu berarti harus pakai Facebook, jangan TikTok," kata Ira.
 
Baca: Gara-gara Kardus Bekas, Alumnus ITS Raih Penghargaan Forbes
 
Sebagai dosen komunikasi, Ira menilai TikTok menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan, khususnya untuk kelompok remaja. Hal ini selaras dengan perspektif komunikasi, media adalah alat untuk menyampaikan pesan secara efektif.
 
"Karena itu, kita reach dengan apa yang mereka suka. Karena sekarang sedang happening-nya TikTok, kita manfaatkan meda itu sebagai edukator dan komunikatornya," kata Ira.
 
Selain sebagai media edukator, TikTok juga bisa menjadi kajian riset. Ira mengatakan, ada berbagai kajian riset yang bisa dilakukan. Mulai dari bagaimana pengaruh pesan komunikasi pada TikTok, sampai pada aspek marketing komunikasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan