Ira memutar otak menemukan alternatif sosialisasi lain agar platform ini tetap bisa menjangkau lebih luas. Atas rekomendasi dari para mahasiswanya, Ira pun diminta untuk membuat akun TikTok.
"Terus terang awalnya saya ragu juga main TikTok, karena itu sepertinya dunia remaja. Saya sudah jauh dari remaja," selorohnya.
Keraguan juga dipicu anggapan miring seputar aplikasi TikTok yang beredar, namun ia kesampingkan. Ia menilai, TikTok akan punya manfaat lebih banyak, terutama untuk menyebarkan beragam konten edukasi dan konten positif. Ira pun mulai membuat akun TikTok pada akhir Juni 2020.
"Saya mencoba bikin konten edukasi. Ternyata responsnya Alhamdulillah. Bahkan di posting-an pertama dan kedua, banyak yang langsung curhat," ungkapnya.
Baca:
Inspiratif! Ira Mirawati, Dosen Unpad yang Mengajar Lewat TikTok
Banyak yang merasa terbantu dengan konten yang dihasilkan, mendorong Ira terus memproduksi konten edukatif lainnya. Sampai saat ini, sekitar 160 konten sudah dihasilkan dan diunggah di akun TikTok miliknya.
Konten yang banyak disukai pengikutnya yakni tentang skripsi. Salah satunya, adalah bagaimana cara menghubungi dosen pembimbing skripsi. Ia menilai, meski terkesan sepele, kendala komunikasi dengan dosen pembimbing akan berpengaruh terhadap kelancaran menulis skripsi.
"Apalagi kalau pandemi, praktis mahasiswa mengandalkan chat untuk menghubungi dosen. Kalau misalnya tidak berbalas, mereka tidak punya alternatif lain. Ini akan bikin mereka insecure sampai muncul gangguan kecemasan," ujar Ira.