Athi’ Nur Auliati Rahmah. Foto: Puslapdik
Athi’ Nur Auliati Rahmah. Foto: Puslapdik

Jalan Mulus Athi' Sejak SMP hingga S2 Bebas Tahapan Seleksi, Kok Bisa?

Citra Larasati • 10 Januari 2023 16:23
Jakarta:  Athi’ Nur Auliati Rahmah, mahasiswi S2 di Nanoscience and Functional Nanomaterials, School of Physics, University of Bristol, Inggris menjadi sosok inspiratif di dunia pendidikan.  Athi berhasil melenggang sejak jenjang SMP di sekolah dasar di Pamekasan, Madura hingga S2 tanpa melewati tahapan seleksi. 
 
Bukan karena kemampuan keuangan atau koneksi, tapi karena berbagai prestasi yang diraihnya sejak sekolah dasar, yakni utamanya prestasi di bidang fisika dan desain.  Semuanya berawal saat Athi masih duduk di bangku sekolah dasar di Pamekasan.
 
Athi mulai tertarik pada fisika setelah membaca buku “IPA Fisika Gasing (gampang, asyik dan menyenangkan)” yang ditulis oleh Yohanes Surya. Sebuah buku tambahan pelajaran yang semestinya untuk siswa SMP.

Tak sekadar membaca dan tertarik, Athi lantas mengotak-ngatiknya hingga menjuarai lomba fisika yang diselenggarakan SMPN 2 Pamekasan. Karenanya, Athi masuk SMP favorit di Madura itu tanpa tes.
 
Prestasinya terus berlanjut. Saat di SMP 2 itu, Athi aktif mengikuti lomba akademik bidang fisika, menjadi siswa berprestasi, mengikuti lomba non-akademik bidang seni, poster, sampai ikut pameran seni di daerahnya serta pernah menjadi Duta Sanitasi.
 
Luar biasanya, saat di SMP itu, Athi masuk kelas unggulan fisika. Di kelas itu, selain belajar materi fisika SMP, juga dipelajari materi fisika SMA. Hasilnya, Athi menjuarai beberapa lomba fisika tingkat SMP yang akhirnya membawa Athi bisa melanjutkan pendidikan di SMA 1 Pamekasan, juga tanpa tes.
 
Saat di SMA, Athi beberapa kali juara lomba poster, seni, debat, dan lomba fisika di tingkat daerah hingga nasional. Lagi-lagi, karena berbagai prestasi tersebut, Athy diterima kuliah di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), melalui jalur prestasi, tanpa tes, tahun 2018.
 
Tak hanya cinta dan unggul di fisika, sejak SMA, Athi juga punya hobi dalam pembuatan desain poster yang mengantarnya menjadi juara pada berbagai kejuaraan. Salah satunya, meraih medali emas pada ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) divisi Poster Digital yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2021.
 
Pada tahun itu juga, Athi bersama Tim UNY meraih Juara I Talent Chalengge jenjang Pendidikan Tinggi pada acara Puncak Persembahan Prestasi Talenta Indonesia yang juga diselenggarakan Puspresnas.  Dengan prestasi itu,  UNY mengapresiasinya dengan kelulusan Cum laude tanpa harus menyusun skripsi serta terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi I pada wisuda UNY Februari 2022.
 
“Skripsi saya dikonversi oleh UNY dengan perolehan medali emas LDIM atau istilahnya RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) sehingga saya lulus bebas skripsi, kalau Cum laude, seperti mahasiswa pada umumnya yang IPK diatas 3.5, saya diwisuda pada Februari 2022,“ kata mahasiswi kelahiran Jombang tahun 2000 itu dilansir dari laman Puslapdik, Selasa, 10 Januari 2023.
 
Tak hanya lulus tanpa skripsi, dengan prestasi di LDIM itu, pada September 2022 kemarin, Athi memperoleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM) tanpa kurasi di Nanoscience and Functional Nanomaterials, School of Physics, University of Bristol, Inggris. BIM merupakan bentuk beasiswa kerja sama Puspresnas dengan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
 
University of Bristol masuk dalam Top 10 University di United Kingdom (UK) dan 61 di dunia. Sedangkan  School of Physics, University of Bristol masuk dalam Universitas Top 5 di UK untuk riset dan terkenal di bidang sains selama lebih dari seratus tahun.

Aktif di MBKM

Saat kuliah di UNY, Athi juga berpartisipasi dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Program Kampus Mengajar di pelosok Madura.  Athi membagikan kegiatan-kegiatannya dalam Kampus Mengajar itu melalui postingan di Instagram dan Facebook, seperti mengajar di kelas, menggambar bersama, membuat eksperimen sains sederhana yang menarik dan menyenangkan, mengadakan pelatihan teknologi bagi guru-guru, hingga membimbing siswi di SD menang lomba.
 
“Pengalaman saya di Kampus Mengajar ini lah menginspirasi saya untuk mendesain poster di ajang LIDM,“ ujarnya.
 
Yang membuat Athi tambah semangat, kegiatan dan berbagai prestasinya itu diwartakan oleh berbagai media cetak dan elektronik yang kemudian terdeteksi oleh tim Kampus Mengajar dan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbudristek.
 
“Saya dipercaya untuk menjadi narasumber pada acara Festival Kampus Merdeka bersama Pak Nadiem dan Sekjen Dikti dan pada acara Roadshow Kampus Merdeka dengan ITS TV bersama Prof Nizam, Ditjen Dikti. Selain itu, beberapa video saya kemudian di-posting ulang oleh akun-akun sosial media @kampusmengajar, @kampusmerdeka, dan @ditjendikti," bebernya
 
Athi bersyukur dan bahagia telah diberikan kesempatan untuk terus mengenyam pendidikan di luar negeri. Ia berterima kasih pada Puspresnas yang telah menyelenggarakan ajang talenta dan mengapresiasi prestasinya.
 
“Saya juga berterima kasih pada Puslapdik-Kemdikbudristek yang telah menyelenggarakan BPI sehingga saya jadi bisa melanjutkan studi magister ke salah satu dari empat kampus yang telah memberi saya unconditional offer di UK dan tanpa kurasi," tutupnya.
Baca juga:  Kisah Kang Didin, Alumnus Beasiswa Kemenag Kini Raih Guru Besar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan