Mahasiswa ITS asal Rwanda,  Jean De La Croix. Foto: ITS
Mahasiswa ITS asal Rwanda, Jean De La Croix. Foto: ITS

Jean De La Croix, Mahasiswa Asing ITS Lulus dengan 7 Publikasi Scopus

Citra Larasati • 12 Agustus 2025 06:00
Jakarta:  Ntivuguruzwa Jean De La Croix, mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)  asal Rwanda berhasil lulus program Doktoral Ilmu Komputer di Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan tujuh publikasi bereputasi Quartile 1 (Q1) Scopus. 
 
Jean, sapaan akrabnya, mengungkapkan, kesempatan emas berkuliah di ITS diperolehnya melalui beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI). Keputusannya memilih ITS didasarkan pada reputasi kuat ITS sebagai institusi riset dan teknologi.
 
“Lingkungan akademik ITS memberikan ruang luas bagi saya untuk mengembangkan ide dalam bidang keamanan internet,” ujarnya dalam siaran persnya, dikutip Selasa, 12 Agustus 2025.
 
Lebih lanjut, Jean membagikan, penelitiannya berfokus pada pengamanan informasi secara digital. Menurutnya, di era saat ini, transmisi data digital telah meningkat pesat dan banyak orang menggunakan media sosial. Sehingga banyak data yang perlu dijaga kerahasiaannya.

Melalui penelitian ini, dirinya berusaha menciptakan sistem keamanan yang lebih baik guna melindungi data pribadi maupun informasi sensitif di berbagai platform digital.
 
Jean menceritakan, publikasi pertamanya bertajuk A Convolutional Neural Network to Detect Possible Hidden Data in Spatial Domain Images. Penelitian ini mengusulkan arsitektur Convolutional Neural Network (CNN) baru yang mampu meningkatkan akurasi deteksi data tersembunyi sekaligus memperbaiki stabilitas pelatihan jaringan.
 
“Prosesnya melibatkan tiga tahap utama, yakni pra-pemrosesan, ekstraksi fitur, dan klasifikasi,” jelasnya.
 
Jean menjelaskan, pada tahap pra-pemrosesan digunakan filter spatial rich model untuk memperkuat noise. Selanjutnya, ekstraksi fitur dilakukan dengan konvolusi separable dua dimensi guna meningkatkan sinyal dan menangkap fitur lokal.
 
Terakhir, pada tahap klasifikasi, digunakan pooling multi skala dan tiga lapisan fully connected untuk menghasilkan prediksi yang lebih akurat sekaligus mempercepat waktu pelatihan. “Dari hasil tersebut mempercepat waktu pelatihan hingga 30,81 persen,” jelasnya. 
 
Selain dari segi akademik, Jean juga berbagi pengalaman tentang kehidupan kampusnya di ITS selama tiga tahun tersebut. Dirinya mengungkapkan, ITS International Office sangat membantunya terutama lewat program Buddy Department yang membuatnya lebih mudah beradaptasi dan mengenal budaya akademik serta sosial di kampus.
 
“Kalau ada hal yang susah saya mengerti, saya biasanya langsung tanya ke para volunteer,” ujarnya.
 
Baca juga: Wamen Stella Beberkan 3 Hal Penting dalam Penulisan Ilmiah

Terakhir, melalui pencapaiannya yang membanggakan, mahasiswa bimbingan Prof Tohari Ahmad SKom MIT PhD ini berhasil menjadi salah satu wisudawan pada Wisuda ke-132 ITS mendatang. Kisah Jean ini turut kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke 4 yaitu Pendidikan berkualitas dan poin ke 9 terkait  Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan