Patricia lulus dari Departemen Statistika Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) dalam kurun waktu empat tahun. Ia mengaku bahwa lulus dengan IPK yang bagus telah menjadi targetnya sejak awal.
Fokus utama yang ia tanamkan selama berkuliah adalah pada bidang akademik. Baginya, sangat penting bagi mahasiswa untuk berusaha sebaik mungkin agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.
"Jika hasil yang didapat kurang sesuai dengan ekspektasi, setidaknya tidak akan datang penyesalan karena usahanya belum maksimal," ucap Jennifer mengutip siaran pers ITS, Senin, 4 Oktober 2021.
Baca: Teliti Dampak Letusan Gunung Berapi di Lombok, Dosen UGM Diganjar Penghargaan
Menerapkan ilmu yang telah didapat, Jennifer banyak melibatkan diri dalam lingkup profesional selama kuliah. Beberapa pengalamannya antara lain sebagai asisten dosen Laboratorium Komputasi Departemen Aktuaria pada tahun 2018-2019, magang di bidang operasi Grab Indonesia pada tahun 2019, magang di bidang special project Grab Indonesia pada tahun 2020, serta Associate Product Manager Pinhome mulai tahun 2020 hingga sekarang.
Pada tahun ketiga, ia berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa Canada-ASEAN Scholarship and Educational Exchanges for Development (SEED). Beasiswa itu mengantarkannya untuk melakukan pertukaran pelajar di Kanada selama satu semester.
"Beruntung sekali karena saat itu pertama kali ITS melakukan exchange dengan Kanada, dan saya menjadi bagian dari itu," ungkapnya.
Gadis kelahiran Surabaya ini berhasil menjadi salah satu penerima Beasiswa Unggulan Bank Indonesia tahun 2020-2021. Hal ini diibaratkan sebagai apresiasi atas kerja kerasnya untuk selalu memberikan performa terbaik selama proses belajar yang telah ia lakukan.
Tidak membatasi diri untuk selalu berkembang, ia pernah bergabung juga dalam kepanitiaan Petrolida dan ITS EXPO pada tahun 2019. Selain itu, menjadi bagian dari Association Internationale des Étudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Surabaya serta Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK).
"Bergabung dengan organisasi terlebih di lingkup luas memungkinkan kita untuk menambah relasi yang dimiliki," ujarnya.
Baca: Mahasiswa Undip Sabet 3 Emas Cabor Sepatu Roda di PON XX Papua
Wisudawan asal Surabaya kelahiran 19 Juni 1999 ini membagikan langkah yang dilakukan hingga mencapai IPK yang ia dapatkan. Salah satunya, selalu memperhatikan pengajaran dosen selama di kelas, bertanya kepada dosen terhadap materi yang kurang jelas.
"Selalu menyempatkan diri untuk belajar lagi serta mengerjakan tugas semaksimal mungkin," terangnya.
Bbeberapa momen pasang-surut telah menghampirinya hingga membentuk pribadinya yang sekarang. Namun, ia berhasil melewati masa tersebut berkat dukungan dari keluarga dan orang terdekat yang selalu menguatkannya.
"Set goal, ketahui apa yang ingin dicapai dan lakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News