Dalam pagelaran itu, GBN akan dipimpin oleh Eunice Tong. Sebagai konduktor, nama Eunice sudah malang melintang di pagelaran orkestra Tanah Air.
Sebelum memimpin GBN, ia juga sempat menjadi konduktor dalam acara G20. Selain itu, ia juga memimpin Konser Akbar Monas pada 2019 dan 2022.
Untuk sampai di titik tersebut, bakat musik Eunice telah diasah sejak dini. Eunice besar di keluarga musik dengan seorang ayah yang juga konduktor musik, yakni Stephen Tong.
"Dari kecil itu sudah belajar musik, belajar piano. Dari umur lima tahun. Dan kita satu keluarga memang harus belajar piano," cerita anak ketiga dari empat bersaudara itu kepada Medcom.id saat ditemui di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Kamis, 10 Agustus 2023.
Kebiasaan bermusik sejak dini itu membawanya ke dalam rasa nyaman. Dia terus menggali kemampuan pianonya.
"Saya itu enjoy dan ya saya berpikir inilah jalan saya," tutur dia.
Namun, lama belajar piano Eunice justru merasa kesepian. Sebab, dia selalu belajar dan latihan di ruang sepi sendirian selama 10 sampai 12 jam.
Dalam sepi itu, ia melihat paduan suara. Saat itu juga ia tertarik dengan dunia paduan suara karena latihannya oleh banyak orang.
"Akhirnya waktu ikut koor (paduan suara), saya enjoy juga, dengar kiri kanan ada suara berbeda-beda. Dari sana saya berpikir untuk jadi konduktor saja untuk koor. Itulah awal mulainya jadi konduktor," kenang dia.
Masuk ke bangku kuliah, Eunice lebih serius ingin mendalami musik. Karena belum ada jurusan konduktor untuk studi S1, baik di Indonesia maupun luar negeri, ia pun kembali ke dunia piano.
Tim Gita Bahana Nusantara 2023 menjalani pemusatan latihan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Eunice berkuliah Jurusan Piano di Calvin Collage Amerika Serikat untuk S1. Asa menjadi konduktor dilanjutkan saat studi S2 Jurusan Konduktor di Westminster Choir College Amerika Serikat.
Di tempat ia studi S2, segala keinginannya terfasilitasi dengan baik. Kampusnya kerap berkolaborasi dengan New York Philharmonic, salah satu pagelaran orkestra terbaik di dunia.
"Dari sana saya belajar lagi, belajar disiplin soal musik," beber dia.
Setelah lulus, berbagai kesempatan menjadi konduktor berdatangan. Eunice juga sempat menjadi konduktor pada gelaran Philadelphia Orchestra.
Segala ilmu yang ia kantongi itu akhirnya dibawa ke Indonesia. Meski pada awalnya ia merasa kaget, sebab di Indonesia musik orkestra masih sulit didengar.
Awal mula di Indonesia, ia menjadi managing director Aula Simfonia Jakarta. "Awalnya di tahun 2000-an itu hanya ada orkestra itu dua kali dalam setahun di Simfonia," ungkap dia.
Meski begitu, dari sana pula ia tahu banyak musisi berbakat di Tanah Air. Pada saat yang sama, ia mendengar musisi orkestra juga merasa kesepian.
"Tapi dengan berbagai acara akhirnya semakin terekspos. Semakin banyaknya penonton itu jadi kayak terbakar dan tergugah dengan dengan orkestra ini," ungkap dia.
Hal itu pula yang membuatnya semangat saat memimpin GBN. Selain tampil di Istana, nantinya GBN juga tampil di ruang publik pada 12 Agustus 2023 di Kota Tua Jakarta melalui Konser Kemerdekaan.
"Saya mengharapkan mereka lebih banyak bisa terekspos, baik dari yang mendengarkan maupun dari mereka yang menggarap konser, perform atau bikin grup sendiri. Saya pun berharap GBN bisa mendunia atau mereka bisa masuk grup profesional untuk mereka sendiri secara individu," harap Eunice.
| Baca juga: Tak Kalah dari Paskibraka, Seleksi Tim Gita Bahana Nusantara 2023 Penuh Perjuangan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
