Penerima beasiswa Chevening Beatrix Marendeng. DOK Ilham Saputra
Penerima beasiswa Chevening Beatrix Marendeng. DOK Ilham Saputra

Cerita Marendeng, 5 Kali Gagal Akhirnya Dapat Beasiswa Lewat Chevening

Ilham Pratama Putra • 25 Februari 2022 14:45
Jakarta: Semangat Beatrix Marendeng tak padam meraih beasiswa untuk studi di luar negeri. Meski lima kali gagal, Marendeng tak patah semangat menembus beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri.
 
Mimpinya untuk kuliah di luar negeri bermula dari keinginannya melihat salju. Mimpi itu dipendam sejak lama.
 
Bahkan, mimpi itu sempat dikubur karena dia menikah, memiliki anak, dan karier pada 2013. Namun, upaya mengubur mimpi itu tak kunjung berhasil.

"Berusaha dikubur rapi, tapi ternyata dia enggak bisa hilang, saya mulai banyak cari tahu tentang beasiswa dan mulai belajar untuk mengejar TOEFL," ujar Marendeng kepada Medcom.id, Kamis, 24 Februari 2022.
 
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Tana Toraja itu menyebut modal bahasa Inggris menjadi kunci meraih beasiswa untuk studi di luar negeri. Namun, apa daya di kotanya itu, fasilitas kursus bahasa Inggris sangat minim.
 
"Ada di Makassar, tapi kan saya tidak bisa setiap hari ke Makassar, karena perjalanannya delapan jam dan biayanya tidak murah," tutur dia.

 
 
Akhirnya, Ia memutuskan membeli buku dan belajar otodidak. Dia berselancar ke platform Cloudsurfing untuk berlatih bahasa Inggris.
 
"Jadi, platform itu di mana saya bisa nge-host traveler. Saya antar wisatawan ke Toraja, saya jadi tour guide untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris," kata dia.
 
Bahkan, guna berlatih lewat mengantar turis, Ia rela mengubah jadwal kerja. "Jadi, saya mengakali, kalau besok mengantar tamu pagi, maka saya bilang ke teman untuk gantian sif saya masuk malam," kata dia.
 
Ternyata, hasil dari latihan itu bukan hanya kemahiran berbahasa Inggris. Ia dapat membangun relasi dengan turis dan guide profesional.
 
Setelah melalui latihan dan persiapan, Marendeng mulai memburu beasiswa pada 2014. Namun, percobaan terus gagal.
 
"Sampai di tahun keempat saya masih gagal dan teman kantor terutama atasan sudah sampai nyindir 'sudahlah ngapain dikejar, sudah umur juga, dan sudah posisi kerja manajer di rumah sakit'," cerita Marendeng
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan