Bahkan saat ini, SMP 3 Pandeglang perlahan mulai membuka sekolah saat dinas pendidikan (Disdik) memberi kesempatan belajar tatap muka. Beberapa metode dicoba oleh Idan dan rekan gurunya.
Baca: Kisah Peliknya Guru di NTT Mengajar di Masa Pandemi
Idan, yang mengajar di kelas 7 dan 8 SMP membagi setiap kelasnya dalam dua kelompok. Setiap kelompok telah mendapat jadwal untuk hadir langsung ke sekolah.
"Metode kolaboratif dan membuka kelas tatap muka sudah kita mulai dari dari Oktober (2020)," terangnya.
Toleransi Pengumpulan Tugas
Pembelajaran di sekolah tak mungkin dilepaskan dari tugas. Terlebih jadwal guru kunjung dan pertemuan tatap muka masih terbatas. Untuk itu tugas dijadikan alat pendalaman materi pembelajaran bagi Idan. Namun agar tugas tak menumpuk, pihaknya memberikan toleransi pengerjaan tugas bagi siswanya.Dia berharap, toleransi ini meringankan beban siswa. Siswa tak perlu merasa dikejar-kejar tugas setiap hari, dan akhirnya siswa bisa menyelesaikan tugasnya satu per satu.