Aplikasi Ice Cube memuat teks, audio, video, animasi, dan panduan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Aplikasi tersebut dikembangkan dengan software Power Point, iSpring Suite 9, dan Website 2 Apk Builder. Software pendukung lainnya adalah Geogebra, Adobe Flash, Photoshop, dan Corel Draw.
Ice Cube bukan aplikasi pembelajaran pertama yang dibuat oleh Elis. Sebelumnya, ia telah membuat beberapa aplikasi lain dan terus belajar untuk membuat aplikasi-aplikasi pembelajaran yang semakin baik dengan berdasarkan pada kebutuhan murid.
Sejauh ini, kata Elis, pembuatan aplikasi murni dilakukan sendiri. Capaian ini disebut bukan tanpa hambatan. Ia mengaku tak lelah belajar dan berproses demi bisa menghasilakn inovasi pembelajaran.
"Bagaimana saya berempati kepada siswa, lalu langsung terkoneksi melihat kebutuhan siswa dan melihat peluang kalau saya bisa menyelesaikan permasalah dalam pembelajaran ini dengan aplikasi," kata Elis.
Baca: Aplikasi Gembira, Inovasi Guru untuk Pelajar Tunarungu
Ia berharap, dampak learning loss bisa diminimalisasi dengan adanya temuan aplikasi-aplikasi pembelajaran dari inovasi para guru sehingga kualitas pembelajaran tetap terjaga. Keterbatasan kondisi dalam masa pandemi Covid-19 tidak serta merta ikut membatasi para guru dalam berkarya dan berinovasi untuk memajukan pendidikan.
"Itu adalah suatu tantangan, bukan berarti kita harus berhenti," ungkapnya.
Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Inspiratif 2021 diharapkan dapat meningkatkan peran guru dan tenaga kependidikan untuk dapat mengelola belajar anak ke arah implementasi Merdeka Belajar dan internalisasi nilai-nilai Pelajar Pancasila. Selain itu, praktik baik yang telah dilakukan dapat menjadi percontohan, sehingga diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, khususnya dalam penyelenggaraan PTM Terbatas dan mengatasi learning loss pada masa covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News