T: Setiap HGN seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan selalu menyinggung tentang kualitas guru yang masih rendah. Tanggapan Anda soal ini bagaimana?
J: Terkait dengan masalah kualitas, kita perlu terus mendorong terciptanya ekosistem belajar guru. Pertama, kita mengembangkan program kepemimpinan sekolah yang lebih baik. Kepemimpinan sekolah haruslah berfokus kepada kepemimpinan pembelajaran yang berorientasi kepada murid.
Pemimpin sekolah adalah seorang instructional leader yang bisa menjadi teladan dalam melakukan pembelajaran yang berorientasi kepada murid sesuai dengan kebutuhannya, atau teach at the right level.
Kedua, kita mendorong terciptanya komunitas-komunitas guru sehingga guru dapat terus mengembangkan kompetensinya dalam melayani muridnya. Pembelajaran guru pun tidak boleh one size fits all, harus terdiferensiasi sesuai dengan level kompetensi gurunya dan konteks yang ia hadapi. Yang paling penting, pembelajaran guru haruslah dikaitkan dengan tantangan yang ia hadapi dalam mendukung pembelajaran siswa.
Dengan demikian, asesmen dampak pembelajaran guru haruslah pada sejauh mana ia meningkatkan kualitas pembelajaran siswanya.
T: Harapan dan pesan untuk HGN 2020?
J: Kondisi pandemi covid-19 ini tentu banyak membuat kita tidak berdaya. Ada opsi untuk menyerah, namun ada opsi untuk bangkit dan berjuang. Saya melihat luapan energi positif dari guru-guru Indonesia untuk terus berjuang mengupayakan berbagai cara agar pembelajaran murid-murid tercinta tidak terhenti.
Ini adalah keteladanan yang luar biasa dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Teruslah bangkitkan semangat dan bersatu untuk anak-anak Indonesia!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News