Wilfridus Kado, salah seorang guru SMK 7 Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan guru kunjung. Foto: Dok Pribadi
Wilfridus Kado, salah seorang guru SMK 7 Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan guru kunjung. Foto: Dok Pribadi

Kisah Peliknya Guru di NTT Mengajar di Masa Pandemi

Ilham Pratama Putra • 25 November 2020 08:56

Namun, seiring perjalanan waktu, satu per satu beban pembelajaran bisa diselesaikan. Penilaian capaian belajar tetap bisa dilaksanakan, meski tak semaksimal seperti pembelajaran sebelum datangnya pandemi.

Praktik Kejuruan di Tengah Pandemi

SMK sebagai satuan pendidikan vokasi, maka tak bisa dilepaskan dari kegiatan praktikum. Pekerjaan rumah selanjutnya bagi Frid ialah bagaimana tetap menjalankan praktikum di tengah pembatasan tatap muka.
 
"Kami ambil itu satu hari hari dalam seminggu untuk praktik. Untungnya praktik mata pelajaran saya masih bisa diusahakan saat guru kunjung," terang Frid.
 
Seiring berjalannya waktu, praktik-praktik semakin masif. Frid menjelaskan, saat ini sekolah mulai dibuka untuk melaksanakan praktikum dengan alat peraga yang lebih lengkap.

Baca: Pontang-panting Merancang Pembelajaran Daring
 
"Kita jalani dua, tiga bulan terakhir untuk praktik di sekolah. Sudah ada Petunjuk Juknis (Juknis) dari Dinas Pendidikan (Disdik) kami masuknya per shift, misalnya kelas satu (10 SMK) masuknya Senin dan Kamis, kelas dua (11 SMK) Selasa dan Jumat, kelas tiga (12 SMK) Rabu dengan Sabtu," jelasnya.
 
Nah, saat siswa datang ke sekolah, kesempatan pula bagi guru honorer itu untuk memberikan pasokan pembelajaran teori. Setidaknya mata pelajaran formatif seperti bahasa Indonesia, Inggris dan Matematika disampaikan saat murid datang ke sekolah.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan