Namun, kebijakan ini rupanya membikin sekolah swasta 'menjerit'. Pasalnya, banyak guru sekolah swasta berpengalaman dan memiliki sertifikat pendidik eksodus menjadi guru PPPK.
Ketua Forum Kepala Sekolah SMP Swasta DKI Jakarta, Maringan Tampubolon pun mengatakan, kondisi tersebut akan membuat sekolah swasta kesulitan mencari guru. Dampak terburuknya, sekolah swasta harus memulai lagi dari nol untuk mendapatkan guru berkualitas.
"Ya akan kesulitan mencari guru. Tidak mudah cari guru sekarang," kata Maringan kepada Medcom.id, Senin 18 Oktober 2021.
Baca: Ini Penyebab Guru Swasta Eksodus Jadi PPPK
Dia juga menilai ada cacat administrasi dalam pelaksanaan seleksi PPPK guru. Misalnya, pemberian izin terhadap guru tetap yayasan ikut seleksi PPPK. Menurut dia, seharusnya guru tetap yayasan tidak bisa mengikuti seleksi tersebut.
"Pemerintah juga salah, kok guru tetap yayasan masih diterima. Kan guru bersertifikat, punya inpassing, itu guru tetap yayasan. Jadi kesannya, pemerintah pura-pura enggak tahu," ujarnya.
Ia memprediksi upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah swasta akan kendur karena banyak kehilangan guru berkualitas. Situasi ini disebut juga akan berpengaruh terhadap akreditasi sekolah tersebut.
"Sekolah swasta akan sulit ya, yang telah dibangun puluhan tahun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa karena regulasi pendidikan pemerintah tidak berpihak kepada swasta," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
