Menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) malah pengeluaran biaya membengkak. Dia mengaku mesti mengeluarkan uang lebih untuk membeli kuota internet.
"Betul banget kondisi pandemi sekarang, krisis ekonomi jadi satu hal yang tidak bisa terhindarkan ya," ujar Kiswanto kepada Medcom.id, Jumat, 6 November 2020.
Belum lagi masalah infrastruktur penunjang seperti komputer jinjing, dan telepon pintar. Infrastruktur ini menjadi penting guna belajar daring. "Tapi, tidak semua guru punya infrastruktur yang mumpuni," tambah dia.
Belum meratanya infrastruktur pembelajaran daring membuat Kiswanto harus menjangkau anak muridnya untuk memberikan tugas. Medan yang sulit pun harus dia lewati. "Jika hujan, jalan banyak berubah menjadi lumpur yang sulit di lewati," terang pria yang sudah mengajar 11 tahun di SD tersebut.
Baca: Nadiem: Sistem Pendidikan Kurang Mengapresiasi Kreativitas
Kiswanto menggambarkan, kondisi tenaga pengajar di sekolahnya juga masih sulit. Sampai sekarang, baru ada enam guru, dan satu kepala sekolah.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ketiga, Medcom.id mencoba memecahkan permasalahan guru seperti yang dialami Kiswanto, Medcom.id menyelenggarakan acara Virtual Funbike for EDU.
Melalui Virtual Funbike for EDU, Medcom.id tidak hanya mengajak masyarakat untuk gowes sehat dan menyenangkan, tetapi juga mengajak untuk peduli terhadap nasib guru-guru honorer di Indonesia.
Masyarakat dapat langsung mendaftar di medcom.id/virtualfunbike dan memilih kategori gowes, di antaranya kategori family 20KM dan kategori personal 10KM. Pendaftaran dikenakan biaya sebesar Rp100 ribu, sudah termasuk E-BIB, E-Certificate, 1 buah jersey, dan donasi pendidikan.
"Biaya pendaftaran Rp100 ribu per orang ini nantinya sebagian kita sisihkan untuk membeli perlengkapan guru untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), utamanya laptop atau smartphone," ujar Head Corporate Communication Medcom.id, Herfindo Gading.

Virtual Fun Bike for EDU Medcom.id
Bagi masyarakat yang tidak ikut Virtual Fun Bike juga tetap bisa ikut memberikan bantuan. Donasi dapat diberikan melalui Surya Edukasi Bangsa Foundation (Sebaf) pada program #GuruKuPahlawanKu.
Herfindo mengatakan sudah ada 40 guru yang terdata. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah. "Sekarang kita lagi verifikasi dan validasi data. yang lolos kita akan berikan alat pendukung belajar mengajar tadi terutama untuk guru honerer, kita oengen sebanyak-banyaknya, seminim-minimnya 30 guru yang menerima," tutup Herfindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News