Penandatanganan Collaborative Research Agreement antara UMI dan UM. DOK UMI
Penandatanganan Collaborative Research Agreement antara UMI dan UM. DOK UMI

UMI-Universiti Malaya Lanjutkan Riset Bersama

Renatha Swasty • 27 Februari 2025 13:10
Jakarta: Universitas Muslim Indonesia (UMI) melanjutkan riset bersama dengan Universiti Malaya (UM). Kesepakatan kolaborasi riset ditandai dengan penandatanganan Collaborative Research Agreement. 
 
Kedua universitas telah melakukan riset dan publikasi bersama pada 2024. Tahun ini, dilakukan riset dengan topik “Reconstruction of the Madani State in Indonesia dan Malaysia Based on Tuhfat al-Nafis”. 
 
Penelitian dilaksanakan dengan skema Dana Padanan (Matching Grant) dalam jangka multi tahun. Kesepakatan kolaborasi riset multi tahun selama dua tahun ditandatangani oleh Rektor UMI, Hambali Thalib, dan Dekan Akademi Pengkajian Islam, Mohd Fauzi Hamat, dihadiri langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Prof. Dr. Azlinda Azman, dan Chief Executive Officer of Education Malaysia Global Services, Novie Tajuddin. 

Penanadatanganan kolaborasi riset UMI dan UM dilakukan secara khusus pada ajang The ASEAN Universities Exhibition and Forum (AEF) 2025 di Sunway Resort Hotel, Selangor, Malaysia. AEF diikuti 92 perguruan tinggi ternama di Asia Tenggara termasuk Timor Leste. 
 
UMI merupakan satu dari sembilan perguruan tinggi di Indonesia yang diundang menghadiri ajang pameran AEF 2025. UMI menampilkan karya peneitian bertema Maritime Heritege yang mendapat perhatian pengunjung dari berbagai kalangan termasuk mahasiswa ASEAN yang mengikuti Student Mobility Program.
 
Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, YB Dato' Seri Diraja Dr. Zambry Abd Kadir, mengatakan AEF 2025 bertujuan memperkuat kerja sama antar perguruan tinggi di kawasan ASEAN. Kegiatan ini juga memberikan peluang pendidikan internasional yang lebih luas bagi generasi muda. 
 
“Program Ini merupakan satu langkah positif untuk menguatkan kerja sama pendidikan di kalangan negara ASEAN dan memberi peluang lebih luas kepada generasi muda untuk berkembang melalui pendidikan antara bangsa (internasional) serta  meningkatkan daya saing dalam dunia pendidikan," kata Zambry Abd Kadir dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 27 Februari 2025. 
 
Forum AEF 2025 terdiri dari empat agenda utama yakni pameran (exehibition) pendidikan tinggi, forum universitas ASEAN, program mobilitas mahasiswa ASEAN, dan peluncuran ASEAN GEMS. CEO of Education Malaysia Global Services, Novie Tajuddin, menjelaskan AEF 2025 adalah acara internasional yang mengedepankan inovasi pendidikan dan memperkuat kolaborasi antara universitas, pemerintah, pakar industri, dan mahasiswa di seluruh kawasan ASEAN.
 
Baca juga: UMI-Universiti Malaya Kolaborasi Gelar Konferensi Internasional Bahas Inovasi Industri Halal  

"Acara ini mempertemukan universitas, pembuat kebijakan atau pemerintah, pakar industri, dan mahasiswa untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat dan terintegrasi di seluruh kawasan ASEAN. Terdapat tiga kegiatan penting antara lain Asean Universities Exhibition and Forum itu sendiri. Kemudian ASEAN Student Mobility dan terakhir adalah launching ASEAN GEMS," tutur dia. 
 
ASEAN GEMS adalah platform yang dikembangkan oleh Pemerintah Malaysia selaku Ketua ASEAN 2025 yang bertujuan mengkoneksikan mahasiswa negara ASEAN untuk mengakses peluang beasiswa di seluruh dunia. ASEAN GEMS menyediakan peluang beasiswa untuk sekitar 300 mahasiswa dengan nilai minimal USD3.800.000. 
 
UMI menjadi salah satu perguruan tinggi di ASEAN yang ikut menyediakan beasiswa ASEAN GEMS melalui pendanaan Yayasan Wakaf UMI. Ini bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa internasional. 
 
Rektor Universitas Muslim Indonesia, Hambali Thalib, menyatakan kehadiran UMI di AEF 2025 menegaskan komitmen universitas dalam memperluas jejaring internasional dan pencapaian reputasi internasional. Khususnya, dalam bidang akademik, penelitian, serta pertukaran mahasiswa dan dosen. 
 
Kehadiran UMI dalam Forum AEF 2025 di Malaysia juga menjadi ruang untuk lebih mengembangkan jejaring dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada skala lebih luas yakni level internasional. 
 
Wakil Rektor V UMI, Muh Hattah Fattah, menyebut forum AEF 2025 sangat penting untuk UMI dalam memperluas kerja sama internasional. Termasuk, penelitian bersama dengan UM dan berbagai perguruan tinggi bereputasi internasional khusus dari negara ASEAN. 
 
"Alhamdulillah Universitas Muslim Indonesia (UMI) hadir dalam AEF 2025 merupakan  forum yang bergengsi pada tingkat Asia Tenggara dan tadi baru saja kita menandatangani kerja sama collaborative research agreement dengan skema Matching Grant yaitu penelitian bersama dengan Universitas Malaya yang dihadiri dan disaksikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan  Malaysia," tutur dia. 
 
Dalam kesempatan itu, UMI juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT) untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang khususnya pada sektor Kelautan dan Perikanan. Penandatangan dilakukan pada sesi kedua oleh Rektor UMI Hambali Tahlib dengan Vice Chancellor UMT, Prof.Ir.Ts.Dr.Mohd Zamri Bin Ibrahim. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan