IC Halal UMI 2024. DOK UMI
IC Halal UMI 2024. DOK UMI

UMI-Universiti Malaya Kolaborasi Gelar Konferensi Internasional Bahas Inovasi Industri Halal

Renatha Swasty • 22 November 2024 22:19
Jakarta: Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universiti Malaya berkolaborasi menggelar konferensi internasional The 6th International Conference on Halal: Policy, Culture dan Issues. Konferensi membahas inovasi industri halal.
 
Plt Rektor UMI, H Hambali Thalib, menyebut isu halal telah berkembang menjadi suatu sektor industri yang besar dan terus berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Dalam era globalisasi saat ini, industri halal semakin memainkan peran penting dalam perekonomian global.
 
"Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menjadi pemimpin dalam industri halal global. Oleh karena itu, peran akademisi dan penelitian sangat vital untuk terus mendorong inovasi serta pengembangan standar halal yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” kata Hambali dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 22 November 2024.

Profesor Fakultas Hukum (FH) itu menyebut UMI sebagai lembaga pendidikan dakwah melihat potensi dan perkembangan industri halal oleh beberapa negara maju di dunia. Sehingga perlu dikaji agar konsep industri halal dapat bersinergi dengan visi dan misi UMI.
 
Saat ini, UMI dan Binaskill Academy Malaysia tengah mematangkan blueprint pengembangan pusat unggulan halal global.
 
Baca juga: Produk Halal Indonesia Bisa Bersaing dengan Global

Deputy Vice Chancellor Research and Innovation Universiti Malaya, Prof. Ir. Dr. Kaharuddin Dimyati, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya IC Halal ke-6 di UM. Dia mengapresiasi implementasi kerja sama yang terjalin dengan baik antara UMI dan Universiti Malaya.
 
Dia mengatakan kegiatan ini sangat penting terlebih dua negara sebagai negara Islam memiliki komitmen tinggi membangun ekosistem halal. yang maju dan berkelanjutan. Kaharuddin mengatakan kegiatan ini memberi ruang kepada para akademisi untuk diskusi dan menjalin kemitraan ke depan.
 
"Juga bertujuan memperluas pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya konsep halal dalam kehidupan sehari-hari, baik dari sisi spiritual, sosial, ekonomi, maupun kesehatan," ujar dia.
 
Sementara itu, Dean of Academy of Islamic Studies Universiti Malaya, Prof. Dr. Mohd Fauzi bin Hamat, menyebut UMI adalah salah satu mitra terbaik dalam membicarakan banyak hal, khususnya tentang publikasi karya ilmiah yang menyangkut isu Halal.
 
“Saya berharap hasil dari seminar ini bisa menghasilkan penerbitan berkaitan dengan halal dalam bentuk buku, artikel, jurnal yang terindeks serta pendidikan yang lebih berimpact tinggi," ujar dia.
 
Kegiatan ini diikuti sembilan negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Filipina, Singapura, dan Kazakhztan. Lalu, ada 130 paper submission dari tujuh negara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan