Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Produk Halal Indonesia Bisa Bersaing dengan Global

M Ilham Ramadhan • 18 Oktober 2023 19:17
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia berpeluang besar menjadi pusat pertumbuhan industri halal global. Itu karena modal perekonomian dan keuangan syariah dalam negeri dinilai dapat menunjang pengembangan produk-produk halal di kancah internasional.
 
"Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi konsumen, namun juga dapat menjadi pusat produksi produk halal dunia," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Penganugerahan Top Halal Award 2023, Rabu, 18 Oktober 2023.
 
Berdasarkan data Pew Research Center's Forum on Religion and Public Life, populasi penduduk muslim di dunia diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia pada 2030. Peningkatan populasi penduduk muslim di dunia tersebut tentunya akan diiringi dengan meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa halal.

Airlangga menjelaskan meningkatnya permintaan makanan halal menjadi peluang bagi industri makanan dan minuman nasional. Sementara perkembangan tren fashion busana muslim, harus dimanfaatkan oleh industri tekstil dan produk tekstil nasional melalui ragam inovasi produk dan optimalisasi tekstil fungsional.
 
Begitu juga pada industri farmasi dan industri kosmetik, optimalisasi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia yang unik dapat menjadi nilai tambah.
 
Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia yakni 236 juta jiwa atau 12 persen dari seluruh populasi muslim dunia, memiliki kebutuhan produk halal yang besar, yang sekaligus bisa menjadi pendorong untuk pertumbuhan industri halal.
 
"Kebijakan pengembangan industri halal perlu mencakup tiga komponen utama, yaitu pertama, peningkatan kualitas UMKM dengan tentunya pembiayaan keuangan syariah. Kedua, dibentuknya National Halal Fund untuk mendukung industri halal dan produk syariah. Dan ketiga, tentu harus ada kawasan-kawasan yang dibangun khusus untuk industri-industri yang berbasis halal dan juga untuk memfasilitasi investasi," kata Airlangga.
 
Baca juga: Erick Thohir Arahkan Perekonomian Syariah untuk Produk Global
 

Kembangkan integrasi rantai nilai halal


Airlangga menerangkan, pemerintah telah mendorong implementasi pengembangan industri halal di Indonesia melalui pengembangan rantai nilai halal yang terintegrasi dengan halal traceability system dan halal assurance system.
 
Itu dimulai dari riset dan pengembangan, hingga ke produksi, distribusi dan penjualan serta pemasaran ke pasar domestik dan global. Dia mengharapkan Indonesia sebagai bagian dari rantai nilai halal global dapat mempelopori halal traceability dan halal assurance system yang terpercaya.
 
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan peluang industri halal di kawasan khusus juga bisa didorong melalui pengembangan kawasan khusus di satu lokasi untuk menampung seluruh industri halal atau pengembangan klaster industri halal di kawasan khusus yang sudah ada.
 
Adapun saat ini telah dibangun tiga Kawasan Industri Halal yakni di Provinsi Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau yang bisa menjadi fondasi awal menjadikan Indonesia sebagai global halal hub dan meningkatkan industri berbasis syariah di Indonesia.
 
Airlangga juga mengapresiasi acara Penganugerahan Top Halal Award 2023 yang diharapkan mampu memacu semangat dan optimisme pelaku industri halal di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkembang untuk pasar dalam negeri maupun pasar global.
 
"Sudah sepatutnya industri halal menjadi landasan ekonomi. Bukan hanya Indonesia sebagai konsumen, tetapi sebagai produsen untuk pasar domestik dan global," jelas Airlangga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan