Festival untuk wilayah Sulawesi dipusatkan di Auditorium Al Jibra Kampus II UMI pada Jumat, 2 Mei 2025. Acara dibuka daring oleh Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek, Sri Suning Kusumawardani.
Sri menegaskan Festival Kampus Berdampak menjadi salah satu strategi utama memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, dunia industri, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Festival ini kami harapkan menjadi ajang public outreach dan wadah mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk berkontribusi melalui gerakan Kampus Berdampak,” ujar Sri dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 5 Mei 2025.
Sri menyinggung pengembangan empat program unggulan Ditjen Diktiristek. Salah satunya, Beasiswa PMDSU Batch IX Tahun 2025 yang kini hadir dengan skema Joint Degree bersama perguruan tinggi dan lembaga riset internasional.
Kepala LLDikti Wilayah 9, Andi Lukman, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga berdampak langsung terhadap masyarakat luas.
“Gerakan #KampusBerdampak adalah panggilan moral bagi seluruh perguruan tinggi untuk menegaskan kontribusinya dalam menjawab tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di daerah masing-masing,” ujar dia.
Andi menjelaskan pogram Kampus Berdampak membawa kebijakan baru yang mengintegrasikan penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat secara lebih aplikatif. Kampus tidak hanya menghasilkan laporan hasil penelitian, tetapi juga harus memastikan hasil tersebut berdampak langsung di ruang kerja dan bagi masyarakat.
Baca juga: Bertepatan dengan Hardiknas 2025, Kemendiktisaintek Luncurkan 'Diktisaintek Berdampak' |
"Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga adaptif dan kontributif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di tengah masyarakat,” ujar dia.
Lukman berharap dengan peluncuran Kampus Berdampak, seluruh perguruan tinggi di wilayah IX Sulawesi, Maluku, dan Papua dapat mengadopsi dan mengimplementasikan Program Kampus Berdampak secara optimal.
“Kami optimis, jika semua pihak berkomitmen, maka perguruan tinggi kita akan semakin berperan dalam membangun bangsa,” ujar Andi.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan UMI sebagai tuan rumah dan acara berjalan lancar dan sukses. Rektor UMI, Hambali Thalib, menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek dan LLDikti Wilayah IX atas kepercayaan yang diberikan kepada UMI sebagai tuan rumah.
Hambali menegaskan peluncuran gerakan #KampusBerdampak sejalan dengan visi UMI sebagai perguruan tinggi swasta tertua dan terbesar di Kawasan Timur Indonesia, yang konsisten menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan berbagai program berlandaskan nilai keislaman dan kebermanfaatan.
“UMI tidak hanya fokus pada keunggulan akademik, tetapi juga pada penguatan nilai keislaman dan kebermanfaatan sosial. Mulai dari riset terapan, pengabdian ke pelosok daerah, hingga tanggap bencana—semua kami lakukan sebagai bentuk kontribusi nyata kepada bangsa,” papar Hambali.
Sebagai bentuk komitmen dalam peringatan Hardiknas 2 Mei 2025, UMI menggelar upacara pengibaran bendera di pagi hari, dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama untuk bangsa. Selain itu, UMI juga menerbitkan buku berjudul "Gagasan Besar Profesor UMI untuk Negeri", sebagai kontribusi pemikiran akademik terhadap pembangunan nasional.
Hambali juga mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di lingkup LLDikti Wilayah IX untuk memperkuat sinergi mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui gerakan kolektif Kampus Berdampak.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai penguat langkah menuju kampus yang unggul secara akademik, relevan terhadap kebutuhan zaman, responsif tgerhadap tantangan sosial, dan kontributif terhadap pembangunan bangsa," harap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News