Yohannes mengatakan, para generasi muda haruslah memiliki kemampuan mengendalikan teknologi. Jangan sampai teknologi malah menjadi jurang kehancuran kehidupan generasi muda.
"Anak muda ini akan adi generasi digital. Tapi agar tidak berdampak buruk artinya perlu ada langkah mengantisipasinya," sebut dia dalam Roadshow Virtual Kuliah Umum, Rabu 13 Oktober 2021.
Pertama, kata dia, langkah antisipasi tersebut dimulai dengan edukasi. Generasi mudah harus diedukasi untuk memiliki nalar kritis melihat perkembangan dunia digital.
"Jadi kita melatih generasi muda untuk berpikir kritis. Seperti saat ini kemajuan teknologi banyak informasi yang ternyata hoaks. Bagaimana nanti kita istilahnya hoaks itu tidak gampang membakar kita, karena kita sudah teredukasi, terlatih berpikir kritis," ungkap dia.
Baca juga: Usia 17 Tahun, TV Edukasi Lebarkan Sayap di Berbagai Perangkat Teknologi
Pada kesempatan yang sama Dekan School of Information Technology, Trianggoro Wiradinata menyebut edukasi berpikir kritis saja belum cukup. Namun dari sisi kebijakan juga mesti diatur regulasi yang menertibkan perkembangan teknologi.
"Regulasi ini membuat faktor penekan kemajuan agar tidak terlalu banjir. Misal banjir informasi atau apapun itu, termasuk jika ada teknologi yang berdampak buruk kan mesti ada regulasi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
