Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (
PKS) tak memusingkan posisi mereka di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (
Prabowo-Gibran). Mereka tak masalah jika berstatus sebagai oposisi.
"Jadi oposisi gak ada masalah, koalisi siap," kata Ketua Frkasi PKS di DPR Jazuli Juwaini melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Maret 2024.
Jazuli menyampaikan PKS punya pengalaman jadi oposisi atau anggota koalisi pemerintahan. PKS berpengalaman sebagai anggota koalisi pemerintahan era Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY).
"PKS punya pengalaman 10 tahun koalisi di masa Pak SBY dan 10 tahun oposisi di masa Pak Jokowi," ungkap dia.
Dia menegaskan PKS belum memutuskan untuk berkoalisi atau menjadi oposisi. Keputusan bakal disampaikan dalam momentum tepat.
"Kapan waktunya? Tunggu saja. Toh pelantikan presiden dan wapres masih bulan oktober. Pada saatnya PKS akan mengumumkan positioningnya," sebut dia.
Jazuli mengatakan pilihan koalisi atau oposisi setelah pemilu merupakan hal teknis. Dia menegaskan keputusan soal koalisi atau oposisi di PKS bukan selera personal.
Namun, hal itu merupakan keputusan musyawarah Majelis Syura dan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS. Karena, lanjut dia, sifatnya dinamis sesuai derajat kemaslahatan dan kepentingan untuk rakyat.
"Kita lihat dinamikanya," ujar Jazuli.
Dia menambahkan PKS tidak pernah membatasi diri bekerja sama dengan siapapun. Karena tidak mungkin membangun bangsa dan negara tanpa kerjasama.
"Kompetisi itu saat pemilu, kita tawarkan gagasan, kita adu gagasan. Tapi setelah pemilu maka kompetisi selesai, dan kita kembali satu tujuan yaitu membangun bangsa," kata Jazuli.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))