Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dinilai sejak lama telah bermanuver melemahkan lawan politiknya. Hal itu berdasarkan penilaian dan analisis Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LPE3S).
"Kita melihat bahwa ada upaya pelemahan lawan-lawan politik di sana," kata Direktur Center for Media and Democracy LP3S Wijayanto dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.
Wijayanto mengatakan bukti pertama ialah kudeta di internal
Partai Demokrat. Kepala Staf Presiden Moeldoko disebut-sebut ada di sana.
"Tapi dia tidak akan melakukan kalau tidak ada restu atau pembiaran dari Istana dan masih menjadi KSP," papar dia.
Wijayanto menyebut bukti lain, yakni Jokowi memaksa Partai Golkar yang tadinya pro Prabowo Subianto pada 2014 pindah haluan. Pada Pemilu 2019, Golkar menjadi partai pertama yang mendeklarasikan pencalonan Jokowi.
"Kemudian patut diduga karena Gerindra dianggap terlalu kuat, Jokowi memberikan tiga posisi kementerian yang strategis. Satu hal yang tidak pernah terjadi dalam negara demokrasi manapun," ucap dia.
Wijayanto turut menyoroti survei Indikator Politik Indonesia pada 2022. Rekam jajak pendapat itu menunjukkan 62,9 persen rakyat semakin takut berpendapat.
"Betapa represi yang berlangsung sangat-sangat mencederai demokrasi kita," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))