Jakarta: Lembaga
survei Indikator Politik menyebut tingkat keterpilihan atau elektabilitas Partai PDI Perjuangan (PDIP) sangat dipengaruhi eksistensi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini diketahui dari hasil jajak pendapat pada 16-20 Oktober terhada 2.567 responden.
"Di PDIP 23,9 persen (memilih) karena suka dengan Pak
Jokowi, jadi magnet PDIP, Pak Jokowi ini kuat," ujar peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 26 Oktober 2023.
Indikator membandingkan eksistensi Jokowi dengan Ketua Umum (Ketum)
Megawati Soekarnoputri terkait elektabilitas PDIP. Tercatat, hanya 2,2 persen pemilih PDIP yang suka dengan Mega.
"Pak Jokowi asosiasinya masih di PDIP," jelasnya.
Di samping itu, Indikator juga melihat posisi tokoh partai dengan tingkat keterpilihan partainya. Seperti Ketua Umum Prabowo Subianto yang mampu meningkatkan suara 63,4 persen di Partai Gerindra.
Selain itu, sosok Ketua Umum Surya Paloh mampu menyumbangkan pemilih di Partai NasDem mencapai 17,8 persen. Hal serupa dengan Partai Demokrat yang mampu mendongkrak suara 32,5 persen karena keberadaan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi pengaruh tokoh ini terhadap partai sama besarnya atau lebih besar," imbuhnya.
Survei ini dilakukan pada periode 16-20 Oktober 2023 terhadap 2.567 responden. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan asumsi
margin of error kurang lebih 1,97 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))